Demo Besar Tolak Omnibus Law Sumut
Usai Dipukul Mundur Polisi, Massa di Medan Kembali Satukan Barisan, Tetap Gigih Tolak UU Cipta Karya
Setelah dipukul mundur oleh aparat Kepolisian, massa yang berjumlah ribuan orang kembali menyatukan barisan di depan Plaza Palladium,
Penulis: Satia | Editor: Juang Naibaho
Dalam aksi ini, massa yang berjumlah seribuan orang kompak bernyanyi.
"Hormat untuk orang-orang yang tertindas. Hormat setinggi-tingginya kepada rakyat," ujar seorang orator dari atas mobil komando.
Kibaran bendera Sang Merah Putih turut meramaikan aksi damai yang dilakukan para buruh dan elemen masyarakat lainnya.
Dalam aksi penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja yang berlangsung dengan aksi unjuk rasa, Polda Sumut sendiri sebelumnya telah menyiagakan 7.000 personel kepolisian.
Sebelumnya pada aksi awal, sekitar 100 Polwan dibariskan paling depan saat para pelajar dan mahasiswa melaksanakan penyampaian aspirasi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang melibatkan para pelajar sempat terjadi ricuh.
Tembakan gas air mata, semprotan air dari mobil water canon milik polisi mewarnai aksi pelajar yang sempat ricuh.
Massa Bakar Mobil Polisi
Di titik lain, satu unit mobil polisi dibakar massa yang berunjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Aksi pembakaran ini terjadi di Jalan Sekip, Kota Medan, Kamis (8/10/2020) petang.
Mobil tersebut terlihat hangus terbakar tepat di tengah Jalan Sekip.
Menurut informasi dari warga, aparat kepolisian dipaksa turun oleh massa.
"Tadi sempat dipaksa untuk turun," kata seorang warga bernama Dimas Seno.

Ia mengatakan tidak mengetahui secara detail kronologi pembakaran mobil polisi tersebut.
Ia pun tak tahu apakah mobil polisi itu dibakar oleh massa mahasiswa atau buruh.