Viral Medsos
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Mendadak Luncurkan Tulisan Tentang Hukum dan Keadilan
Gatot melalui tulisan itu seperti mengingatkan orang akan kehilangan kemanusiaannya jika membiarkan kezaliman.
TRIBUN-MEDAN.COM -- Tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengungah kalimat berkaitan dengan hukum, keadilan, dan demokrasi.
Tulisan yang diunggah mantan Panglima TNI tersebut diberi judul "Tentang Keadilan"
Dalam tulisan yang padat makna dan bisa jadi menyinggung mereka yang mempunyai kekuasaan tersebut, Gatot melalui tulisan itu seperti mengingatkan orang akan kehilangan kemanusiaannya jika membiarkan kezaliman dan tidak berani membela yang benar.
Gatot Nurmantyo menyitir sebuah cerita seorang dosen yang mengajar mata kuliah hukum.
Dalam tulisan itu diceritakan, seorang dosen tiba-tiba memanggil seorang mahasiswa dan menanyakan nama yang bersangkutan.
Setelah itu, tanpa alasan yang jelas, dosen tersebut langsung mengusir mahasiswa tersebut untuk keluar ruangan.
Meski mahasiswa tersebut berusaha membela diri dan bertanya apa kesalahannya sehingga ia disuruh keluar, dosen bergeming.
Setelah itu ia memulai kuliah dan bertanya apa fungsi hukum atau fungsi undang-undang.
Para mahasiswa menjawab pertanyaan itu. Ada yang mengatakan 'untuk mengontrol perilaku manusia', 'untuk diterapkan', dan 'agar yang kuat tidak menzalimi yang lemah.'
Ada juga yang menjawab 'untuk mewujudkan keadilan', dan 'agar hak semua orang terjaga dan tidak ada yang terzalimi',
Setelah mendengar jawaban tersebut, sang dosen bertanya, apakah yang dilakukan dirinya mengusir mahasiswa itu berarti telah berlaku zalim. Mahasiswa menjawab kompak, 'ya'.
“Lalu kenapa kalian diam saja dan tidak menerapkannya ???” ujar dosen seperti ditulis di akun instagram Gatot Nurmantyo.
"Ketika kalian diam saja disaat seseorang dizalimi, dan kalian tidak berusaha membela yang benar maka kalian akan kehilangan kemanusiaan kalian. Dan, kemanusiaan tidak bisa ditawar-tawar,” ujar dosen itu seperti ditulis di instagram Gatot yang dikutip dari Wartakotalive.com berjudul: JENDERAL Gatot Nurmantyo Singgung Ketidakadilan Kezaliman dan Apa Guna UU jika Tak Berani Menegakkan
Di akhir tulisan itu disebutkan bahwa demokrasi harus dibangun di atas rel hukum.
Apakah Gatot sedang mengibaratkan situasi seperti sekarang ini, tidak jelas.
Wartakotalive.com belum bisa menghubungi Jendaral Gatot Nurmantyo.
Simak tulisan di akun instagram Gatot Nurmantyo berikut ini.
@nurmantyo_gatot "Tentang Keadilan"
Seorang Dosen mata kuliah Hukum bertanya pada salah seorang mahasiswa: “Siapa namamu?”
Mahasiswa itu menyebutkan namanya.
Tiba-tiba saja sang Dosen mengusirnya tanpa sebab. Mahasiswa itu berusaha membela diri. Tapi sang Dosen malah membentaknya.
Akhirnya ia keluar dengan perasaan terzalimi. Mahasiswa yang lain hanya diam.
Setelah itu sang Dosen memulai kuliah. Ia bertanya kepada para mahasiswa: “Untuk apa undang-undang dibuat?”
Salah seorang mahasiswi menjawab: “Untuk mengontrol perilaku manusia.”
Mahasiswa lain menjawab: “Untuk diterapkan.” Yang lain menjawab: “Agar yang kuat tidak menzalimi yang lemah.”
Sang Dosen berkata: “Benar. Tapi semua itu tidak cukup.”
Tiba-tiba salah seorang mahasiswi mengacungkan tangan dan berkata: “Untuk mewujudkan keadilan.”
Dosen berkata: “Benar. Itulah jawabannya. Agar tercipta keadilan. Tapi pertanyaannya, apa gunanya keadilan?”
Seorang mahasiswa menjawab: “Agar hak semua orang terjaga dan tidak ada yang terzalimi.”
Dosen bertanya: “Sekarang jawab dengan jujur dan tak perlu takut. Apakah saya telah berlaku zalim pada teman kalian ketika saya mengusirnya dari kelas?”
Mereka kompak menjawab: “Iya.”
Dosen bertanya dengan nada tinggi: “Lalu kenapa kalian diam saja dan tidak menerapkannya ???”
APA GUNANYA UNDANG UNDANG DAN HUKUM KALAU KAMI TIDAK MEMILIKI KEBERANIAN UNTUK BERJUANG MENERAPKANYA?!
Ketika kalian diam saja disaat seseorang dizalimi, dan kalian tidak berusaha membela yang benar maka kalian akan kehilangan kemanusiaan kalian. Dan, kemanusiaan tidak bisa ditawar-tawar.”
Kemudian sang Dosen memanggil mahasiswa yang diusirnya tadi lalu meminta maaf padanya di depan seluruh mahasiswa.
Lalu ia berkata: “Ini saja pelajaran untuk hari ini. Kalian mesti berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari selama kalian hidup.”
Pelajaran dari sebuah sikap jauh lebih berkesan daripada pelajaran dari sebuah nasehat.
INGAT...!!!
DEMOKRASI HARUS DIBANGUN DIATAS REL HUKUM YANG ADIL.
SELAMAT BERJUANG
Selanjutnya Baca juga: Arahan Penting KASAD Jenderal Andika Perkasa kepada Prajuritnya Terkait Aksi Unjuk Rasa