Kurang Dana Rp 7 M, Jembatan Titi Dua Sicanang Tak Bisa Selesai Tahun Ini

Pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang yang ditargetkan selesai pada bulan Desember 2020 mendatang, dipastikan tertunda penyelesaiannya hingga 2021

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/GITA TARIGAN
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Zulfansyah Ali Saputra saat ditemui di ruang kerjanya. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang yang ditargetkan selesai pada bulan Desember 2020 mendatang, dipastikan tertunda penyelesaiannya hingga tahun 2021.

Hal tersebut diungkapkan kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra kepada tribun medan, Senin (19/10/2020). Ia mengatakan terdapat beberapa alasan yang membuat penyelesaiaan jembatan tersebut tertunda.

Ia menjelaskan, jembatan yang menghubungkan kelurahan Belawan Sicanang dengan kelurahan Belawan Bahari ini, terpaksa mengalami perubahan design.

Hal tersebut karena faktor alam yakni adanya perubahan panjang bentang jembatan, karena terjadinya gerusan dan longsoran di dinding sungai.

"Ada perubahan panjang bentang jembatan, design awal panjang 40 meter, tapi karena adanya gerusan dan longsoran di dinding sungai, maka panjang bentang menjadi 60 meter, kondisi ini menyebabkan design berubah dan anggaran juga berubah," ungkapnya.

Lebih lanjut Zulfansyah menjelaskan karena adanya perubahan tersebut maka anggaran sebesar Rp14,2 miliar dari pagu anggaran awal sebesar Rp15 miliar yang ditujukan untuk pembangunan jembatan tersebut pun kurang, sehingga pembangunan akan dilanjutkan di tahun 2021.

"Anggaran tahun ini hanya dipergunakan untuk bangunan bawah saja sampai dengan abutment dan oprit, sedangkan gelagar dan lantai jembatan, insyaallah dilanjutkan tahun 2021," katanya.

Meski demikian jembatan yang sempat ambruk dua kali tersebut, katanya saat ini sudah selesai 65 persen. Dikatakannya tiang pancang untuk pondasi abutment jembatan tersebut pun sudah ditanam di kedua sisi, dan selanjutnya pekan depan akan dilanjutkan dengan pengerjaan pilecap (landasan gelagar jembatan).

Karena gelagar tidak selesai, disebabkan anggaran habis terkuras di bangunan bawah jembatan, kata Zulfiansyah pihaknya selanjutnya harus melakukan adendum kontrak.

"Anggarannya gak cukup jadi akan dianggarkan di awal tahun depan. Kira-kira Rp. 7 Milyar lagi kebutuhannya," katanya.

Zulfiansyah membenarkan bahwa jembatan ini memang sudah lama dinantikan oleh masyarakat sekitar, namun karena persoalan tersebut masyarakat diminta bersabar.

Ia mengatakan bahwa dinas PU telah berkomitmen menyelsaikan jembatan tersebut dengan baik. Dikatakannya faktor alam juga menjadi salah satu alasan jembatan ini terlambat dari target penyelesaiannya.

"Kami berharap agar warga masyarakat khususnya yang tingggal di kawasan Sicanang Belawan dan sekitarnya agar bersabar, karena target selesainya pembangunan jembatan sicanang yang seharusnya di bulan Desember ini menjadi mundur, karena faktor alam di kawasan Belawan ini cukup berat," katanya.

Selanjutnya Zulfansyah meminta agar masyarakat dapat bersabar dan menggunakan jembatan sementara yang selama ini digunakan warga guna mendukung kelancaran aktifitas.

Selain itu, katanya, pembangunan jembatan perlu memperhatikan kondisi arus lalu lintas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved