Tim Pengabdian Masyarakat USU Lakukan Penguatan Kelembagaan Petani Kopi Gabe di Desa Horsik

kegiatan ini merupakan serial lanjutan pengembangan kapasitas kelembagaan kelompok petani kopi yang tinggal di Desa Horsik

TRIBUN MEDAN/HO
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang diketuai oleh Drs. Henry Sitorus, MSi, Bersama anggota timnya Dra. Ria Manurung, MSi bersama empat orang mahasiswa telah melakukan pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Gabe Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba untuk masa periode September–Oktober 2020. 

TRIBUNMEDAN.ID, MEDAN – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang diketuai oleh Drs. Henry Sitorus, MSi, Bersama anggota timnya Dra. Ria Manurung, MSi bersama empat orang mahasiswa telah melakukan pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Gabe Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba untuk masa periode September–Oktober 2020.

Menurut Henry Sitorus, kegiatan ini merupakan serial lanjutan pengembangan kapasitas kelembagaan kelompok petani kopi yang tinggal di Desa Horsik, yaitu Desa Pantai Danau Toba yang berbatasan langsung dengan Desa Sigapiton (yang saat ini sedang dikembangkan oleh Badan Otorita Danau Toba (BODT).

Desa Horsik yang berpanorama pantai berpenduduk kurang lebih 300 jiwa (75 KK), di mana sebagian besar wilayahnya berada di lereng perbukitan dan pinggiran Danau Toba. Dulunya, sebelum tahun 2010, masyarakat desa ini terbantu dengan produksi buah manga Parapat.

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang diketuai oleh Drs. Henry Sitorus, MSi, Bersama anggota timnya Dra. Ria Manurung, MSi bersama empat orang mahasiswa telah melakukan pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Gabe Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba untuk masa periode September–Oktober 2020.
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang diketuai oleh Drs. Henry Sitorus, MSi, Bersama anggota timnya Dra. Ria Manurung, MSi bersama empat orang mahasiswa telah melakukan pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Gabe Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba untuk masa periode September–Oktober 2020. (TRIBUN MEDAN/HO)

Namun perubahan iklim dan serangan hewan monyet, menyebabkan penduduk mengganti mata pencahariannya dengan bertanam kopi Arabica.

Namun saat ini masyarakat mengalami kesulitan ekonomi karena berkurangnya pendapatan dari tanaman kopi yang sebagian besar usianya lebih dari 10 tahun, sehingga produktivitasnya sangat rendah dan memerlukan peremajaan.

Tambahan pula pendapatan penduduk dari penangkapan ikan (doton) juga mengalami paceklik karena angin dan musim ombak danau yang tinggi.

Kegiatan penguatan kelompok petani kopi, diawali dengan asesmen tim yang berdiskusi secara intens dengan pengurus dan anggota kelompok lainnya yang diketuai oleh Bonar Manurung serta difasilitasi oleh Kepala Desa Horsik Nurli Sirait.

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang diketuai oleh Drs. Henry Sitorus, MSi, Bersama anggota timnya Dra. Ria Manurung, MSi bersama empat orang mahasiswa telah melakukan pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Gabe Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba untuk masa periode September–Oktober 2020.
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang diketuai oleh Drs. Henry Sitorus, MSi, Bersama anggota timnya Dra. Ria Manurung, MSi bersama empat orang mahasiswa telah melakukan pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Gabe Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba untuk masa periode September–Oktober 2020. (TRIBUN MEDAN/HO)

Pada tahapan lanjutan, diberikan bantuan bibit Kopi Ateng Super Unggul Komasti yang telah bersertifikat, yang pendistribusiannya dengan pemakaian pupuk organik.

Dilakukan pula pelatihan dan praktek penanaman dan penyediaan lahan bibit kopi secara teknis dan termonitor, agar hasil yang diharapkan sudah dapat dipanen pada masa dua tahun ke depan.

Selain itu, kegiatan penguatan kelembagaan petani kopi ini disertai dengan diskusi berstruktur mengenai teknologi pemupukan, petik , pengeringan natural, dan roasting biji kopi secara manuel maupun elektrik.

Kapasitas pengetahuan teknologi pengolahan kopi tersebut didistribusikan berdasarkan praktek dan pengalaman Kelompok Tani Kopi D’Pinagar Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi (pemenang pertama Kelompok Tani Kopi Propinsi Sumatera Utara tahun 2018).

Selain kegiatan tersebut, kepada kelompok tani juga telah diberikan bantuan alat pemecah biji kopi (glinder), yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah harga bubuk kopi yang dikemas dengan brand Kopi Batu-Batu Desa Horsik.

Pada kesempatan itu, Kepala Desa Horsik mengharapkan agar kemandirian kelompok tani kopi ini dapat menjadi andalan desa dalam menjamin keberlangsungan kehidupan ekonomi keluarganya, yang pada giliran berikutnya dapat membukan outlet kopi berupa coffee shop sebagai cikal bakal unit BUMDES.

Kegiatan pelatihan yang berlangsung dalam 2 tahapan ini, tidak lupa mengikuti protokol kesehatan normal baru untuk menghindari penularan Covid-19, yaitu dengan menggunakan masker, mencuci tangan pakai hand sanitizer, dan menjaga jarak.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved