45 Hari Jelang Pilkada di Sumut

BREAKING NEWS: Curhat Pedagang Soal Tarif BPJS, Akhyar Sebut Alokasikan Rp 95,2 M untuk Warga Medan

Akhyar menegaskan jika program BPJS dan PKH bukanlah program yang dibuat Pemko Medan, melainkan Pemerintah Pusat dan Kementrian Sosial.

TRIBUN MEDAN/HO
CALON Wali Kota Medan Akhyar Nasution saat blusukan ke Pasar Sukaramai, Medan, Minggu (25/10/2020). 

TRIBUN-MEDAN.Com, MEDAN - Calon Wali Kota Medan nomor urut 1 Akhyar Nasution mengunjungi Pasar Sukaramai, Minggu (25/10/2020). Dalam kunjungan itu, para pedagang mengeluhkan tingginya tarif BPJS Kesehatan dan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dibagikan tak tepat sasaran.

"Pak Akhyar, tolong dulu kami warga yang punya penghasilan pas-pasan untuk makan, hasil kami cuma dari berdagang di pasar. Kenapalah tarif BPJS naik terus, sementara BPJS untuk orang miskin susah kami dapat," ujar Masdalena.

Tak hanya Masdalena, pedagang lain bernama juga menyahuti keluhannya tersebut.

Mereka mengaku heran karena bantuan program PKH tidak tepat sasaran.

"PKH juga itu, Pak. Yang kaya punya harta banyak, tapi dapat. Ada janda yang perlu bantuan malah tak tersentuh," sahut pedagang lain.

Baca juga: Pedagang Curhat Soal Banjir dan Becek di Pasar, Akhyar Rencanakan Revitalisasi Pasar Tradisional

"Kami doakan bapak mimpin Kota Medan. Tapi kalau sudah jadi, janganlah jadi pembohong ya, Pak," kata Masdalena lagi.

Menjawab keluhan pedagang, Akhyar menegaskan jika program BPJS dan PKH bukanlah program yang dibuat Pemko Medan, melainkan Pemerintah Pusat dan Kementrian Sosial.

Sedangkan untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, katanya, Pemerintah Pusat hanya memberikan alokasi untuk 40 persen masyarakat miskin sesuai indeks kemiskinan di Indonesia.

"Jadi Pemko Medan sudah membuat PBI untuk program kesehatan gratis yakni Medan Sehat. Pada 2020 ada anggaran Rp 95,2 Miliar di luar ditanggung Pemerintah Pusat yang telah dikeluarkan. Hanya saja ini mungkin belum mengcover seluruhnya," ujar Akhyar.

Dia juga berharap kepada pemerintah agar memperhatikan keluhan masyarakat tentang kenaikan tarif BPJS Kesehatan.

Baca juga: TST-an Bareng Warga di Jalan Utama, Akhyar Ingin Bangun Pusat Oleh-oleh Khas Medan

"Naiknya tarif iuran BPJS, masyarakat mengaku berat sekali untuk membayar tarifnya, bahkan ada yang mengadu nunggak berbulan-bulan. Begitupun tentang penyaluran PKH, alokasi PKH belum banyak menyentuh masyarakat, banyak masyarakat cemburu dan berhak mendapatkan PKH, namun karena kuota terbatas. Untuk itu kami minta kepada Kementrian Sosial, agar menambah kuota agar masyarakat yang lebih membutuhkan yang bisa menerimanya," kata Akhyar.

Selain menjawab keluhan para pedagang, Akhyar juga menjelaskan mengenai program yang diusungnya jika nanti terpilih.

"Yang mau dikerjakan segera, Medan cantik dan bersih. Tapi kita juga mengajak masyarakat juga harus berprilaku bersih. Jadi kita semua bisa aman dan nyaman tinggal di kota ini," ucapnya. (yui/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved