TRIBUN-MEDAN-WIKI: Menelisik Sanggar Seni Dolok Sipiak yang Tersohor di Parapat
Sumatera Utara memiliki banyak sanggar seni yang tersohor. Satu di antaranya Sanggar Seni Dolok Sipiak, yang terletak di Parapat.
Laporan Reporter Tribun Medan/Aqmarul Akhyar
TRIBUN-MEDAN-WIKI.com – Sumatera Utara memiliki banyak sanggar seni yang tersohor. Satu di antaranya Sanggar Seni Dolok Sipiak, yang terletak di Kota Parapat.
Sangar ini terbentuk karena adanya sebuah pergerakan TRISULA, yakni singkatan dari tiga nama, Tumpak Sagunawan Sidabutar, Mangapul Silalahi, dan Corry Paroma P.
Satu di antara pendiri sanggar tersebut, Corry Paroma P, mengatakan, selepas menyelesaikan kuliah di Bandung, perjalanan hidup pun dimulai kembali dengan bekerja di Perusahaan Telekomunikasi GSM, Jakarta tahun 1997.
Kemudian ia bertemu dengan teman-teman masa kecil pada saat di kampungnya, Parapat.
Obrolan yang intens membawanya dengan temannya membuat perkumpulan dengan nama perkumpulan Horas Persada.
Perkumpulan tersebut membuat suatu seminar tentang Pariwisata Parapat Ajibata di Jakarta, Design Center, pada Desember 2000.
Seminar yang didasari dari pengumpulan data wisata di kampungnya, tentunya dengan matrix dan metode penelitian yang dimilikinya dengan temannya.
Akan tetapi, kesibukan pekerjaan mereka masing masing membuat pertemuan mulai berkurang intensitasnya.
Maka dari pertemuan itu yang paling rutin setiap minggu bertemu, adalah TRISULA.
Lalu, mereka berkomitmen menjalankan rencana Horas Persada di masa yang akan datang. Namun, menunggu waktu yang tepat.
Seiring waktu berjalan, tak banyak yang mereka lakukan selain pertemuan rutin setiap akhir pekan.
Baik melakukan diskusi, debat, ngopi santai sembari begadang.
Di sisi lain, Corry Paroma P sejak 2003 sudah makin sering pulang kampung.
Ia update informasi data, termasuk yang akan menjadi topik pembahasan bagi TRISULA.