Warga Keluhkan Jalan Rusak Menuju Lokasi Wisata Medan Zoo

Berbeda dari lokasi wisata yang mengalami peningkatan pengunjung saat libur panjang, pengunjung Medan Zoo tampak sepi.

Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Rechtin Hani Ritonga
Jalan rusak di sekitar Medan Zoo, Jalan Bunga Rampai IV Kelurahan Simalingkar B, Kabupaten Deliserdang 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Berbeda dari lokasi wisata yang mengalami peningkatan pengunjung saat libur panjang, pengunjung Medan Zoo tampak sepi.

Seorang warga Kecamatan Delitua, Retno mengatakan dirinya bersama keluarga menghabiskan waktu ke Medan Zoo karena tak jauh dari rumah dan menghemat biaya.

"Ke sini karena kebetulan dekat dari rumah dan juga biar tak banyak keluar biaya," ujar Retno, Jumat (30/10/2020).

Retno mengatakan, jalan menuju Medan Zoo dari tempat tinggal nya terdapat banyak aspal yang rusak. Lokasinya tak jauh dari depan pagar Medan Zoo.

"Pas di depan sini masih rusak jalannya. Yang bagus itu jalan dari pintu masuk yang dari arah Medan. Kalau dari arah rumah kami rusak, tak jauh dari depan pintu masuk," katanya.

Amatan tribun-medan.com, aspal yang rusak memang tak jauh dari halaman depan Medan Zoo. Aspal rusak ini sekitar 10 meter di dalam ruas jalan. Jika hujan, tak jarang aspal berlubang digenangi air.

Diberitakan sebelumnya, lokasi wisata Medan Zoo terlihat sepi pada hari pertama libur panjang.

Manager Medan Zoo Henry Pangestu Samosir menyampaikan bahwa jumlah pengunjung hingga sore hari hanya berjumlah 60 orang.

"Hingga sore ini, para pengunjung yang datang hanya 60 orang. Itulah yang kita lihat dalam daftar tiket pada hari ini," ujarnya saat dikonfirmasi oleh Tribunmedan.id pada Rabu (28/10/2020).

Dia menyampaikan, biasanya momen libur panjang seperti ini jumlah pengunjung membeludak, baik dari dalam maupun luar Kota Medan.

Dari analisisnya, penurunan jumlah pengunjung tersebut merupakan dampak pandemi Covid-19.

"Sejak pandemi atau kita buka kembali pada bulan Juli kemari, jumlah pengunjung tetap berada pada jumlah yang sedikit dibanding dari jumlah sebelumnya. Padahal, pendapatan utama kita datangnya dari penjualan tiket pengunjung," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa hingga saat ini gajah dan harimau masih menjadi satwa primadona bagi pengunjung.

"Dari pengamatan kita, masyarakat atau pengunjung yang datang itu lebih mencari harimau dan gajah. Dua satwa ini masih satwa primadona di tempat kita ini," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved