Ahli Epidemiologi Perkirakan Lonjakan Covid-19 Puncaknya pada Desember 2020 Sentuh 1 Juta Kasus

Kendati demikian, ahli epidemiologi memperkirakan akan ada lonjakan kasus Covid-19 sekitar 1 juta dua bulan mendatang.

DOK. Humas Pemkot Medan
Tim Gabungan Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan menggelar razia masker di seputaran Pajak Beruang yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto No 109, Kelurahan Pandau Hulu I, Kecamatan Medan Kota, Selasa (27/10/2020). (DOK. Humas Pemkot Medan) 

"Kita enggak serius. Kenapa kita enggak serius? Karena tidak direspons sebagai suatu negara," tuturnya, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (12/8/2020).

Ia menilai penanganan pandemi harus ditangani langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pandu menyebutkan selama ini urusan pandemi diserahkan kepada badan lain.

"Negara itu adalah presiden. Jadi Pak Jokowi harus memimpin langsung," paparnya.

"Orang sudah bilang Pak Jokowi mimpin langsung. Tapi kemudian apa? Didelegasikan ke komite, didelegasikan ke Satgas," jelas Pandu.

Terlepas dari itu, Pandu Riono juga menyebut jika puncak gelombang pertama Covid-19 belum terjadi di Indonesia.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) Perkirakan Pada Tahun 2022 Indonesia Pulih dari Pandemi Covid-19

Ketua Umum Palang Merah ( PMI) Jusuf Kalla ( JK) memperkirakan, butuh waktu hingga 2022 agar Indonesia benar-benar pulih dari pandemi Covid-19.

Hal itu disebabkan ketersediaan vaksin yang baru siap pada pertengahan 2021.

Sementara itu, diperlukan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi, setidaknya kepada 70 persen populasi yang tinggal di Indonesia.

“Kalau ditanya kapan kira-kira pandemi Covid-19 ini selesai, maka saya perkirakan di Indonesia baru bisa selesai pada 2022," ujar JK dikutip dari siaran pers PMI, Sabtu (31/10/2020).

"Karena yang bisa menyelesaikan ini hanya vaksin, dan tes klinis vaksin itu baru bisa keluar antara Januari–Februari 2021 dan mulai produksi pada Maret," lanjutnya.

JK mengingatkan, masing-masing negara produsen vaksin, seperti China, Inggris, dan Amerika akan mengutamakan kebutuhan dalam negeri mereka.

Baru kemudian mereka memberikan kesempatan kepada negara-negara lain.

"Setelah itu baru kita bisa dapat. Kira-kira nanti vaksinasi bertahap dalam negeri mulai antara Mei dan Juni (2021)," ungkap JK.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved