Perang Armenia VS Azerbaijan, Istri PM Armenia Ikut Bertempur hingga Meminta Bantuan Presiden Rusia

Pashinyan meminta Putin untuk memulai konsultasi "mendesak" mengenai bantuan keamanan dalam konflik tersebut.

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Tribun-medan.com/Istimewa
Sosok Anna Hakobyan, Istri PM Armenia Ikut Latihan Militer untuk Bertempur Melawan Azerbaijan. 

Putranya yang berusia 20 tahun, Ashot, dikabarkan sudah didaftarkan untuk menjadi relawan dalam konflik pada Oktober ini. 

Alasan Turki Dukung Azerbaijan di Perang Nagorno-Karabakh

Turkeys President Recep Tayyip Erdogan speaks after a cabinet meeting, in Ankara Turkey, Monday, Aug. 10, 2020. The government of Greece slammed Turkeys announcement that it will be conducting energy exploration in an area of the eastern Mediterranean that Athens says overlaps its continental shelf, as tension over the rights to natural resources increased sharply in the region Monday.(Turkish Presidency via AP, Pool)

(Turkish Presidency via AP, Pool)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjelaskan mengapa negaranya berpihak kepada Azerbaijan dalam perang melawan Armenia di Nagorno-Karabakh.

Dalam pernyatannya saat berkunjung ke Provinsi Sirnak, Erdogan menuturkan Yerevan mendapat bantuan dari Grup Minsk, yang berisi AS, Perancis, dan Rusia.

Dia menuding Minsk memasok senjata kepada Armenia, seraya menyalahkan negara itu sudah melanggar gencatan senjata pada akhir pekan.

"Mengapa Turki memihak Azerbaijan? Kalian tahu trio Minsk: AS, Rusia, Perancis. Di pihak siapa mereka? Di pihak Armenia," kata dia.

"Apakah mereka memberikan dukungan persenjataan? Tentu saja," lanjut Erdogan sebagaimana diberitakan Hurriyet Minggu (18/10/2020).

Presiden berusia 66 tahun itu menuturkan, Baku semata-mata hanya ingin membebaskan daerahnya di Nagorno-Karabakh yang diduduki Armenia.

Dia menyatakan Yerevan sudah menduduki daerah itu dari negara tetangganya, ketika keduanya pecah dari Uni Soviet pada 1990-an silam.

Mantan Wali Kota Istanbul pada 1994 sampai 1998 itu mengkritik trio Minsk yang dibentuka pada 1994 untuk menyelesaikan konflik Karabakh.

Dia menuding ketiga negara itu tidak berniat untuk menyerahkan Karabakh karena mereka tidak menggelar negosiasi selama 30 tahun terakhir.

Karena itu, klaimnya, Azerbaijan memilih jalan perang untuk mendapatkan kembali daerahnya dari muruh, dan yakin mereka bakal mendapatkan kemenangan.

"Barat tidak mendukung Azerbaijan. Sekali lagi Armenia melanggar gencatan senjata. Apakah Barat membicarakan hal ini?" sindir Erdogan.

"Tetapi ketika Turki memutuskan untuk membahasnya, mereka bakal mengatakan 'Turki tidak pernah bisa diam'," ujar Erdogan. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved