Punya Hobi Berburu, Atlet Tarung Derajat Rizki Firdaus Bisa Menembak dari Jarak 80 Meter

Mengenai apa yang diburu, Rizki menyatakan kalau di Medan biasanya berburu burung yang bisa dikonsumsi, seperti burung tekukur.

TRIBUN MEDAN/HO
ATLET tarung derajat Muhammad Rizki Firdaus saat memegang senjata miliknya untuk berburu, Selasa (3/11/2020). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Atlet tarung derajat Sumut yang mendapat tiket di ajang PON Papua, Muhammad Rizki Firdaus memiliki hobi yang sangat jarang dari biasanya. Rizki memiliki hobi berburu di hutan apabila ia memiliki waktu luang.

Untuk menyalurkan hobinya, Rizki selalu datang ke daerah Lau Dendang untuk berburu. Hal itu ia lakukan mengingat di Kota Medan ini sudah tidak ada hutan lagi.

"Biasanya, saya berburu di hutan yang ada di kawasan Tebingtinggi. Jadi karena saya sudah di Medan, saya selalu berburu di tanah garapan Lau Dendang," katanya.

Dikatakannya, dirinya sudah menggeluti hobi berburu ini sejak dudu di kelas V SD.

"Saat itu, saya diajak sama abang kandung saya untuk berburu. Karena saat itu, sampai sekarang saya menyukai hobi berburu," ujarnya.

Mengenai apa yang diburu, Rizki menyatakan kalau di Medan biasanya berburu burung yang bisa dikonsumsi, seperti burung tekukur. "Karena saya di Medan, saya terkadang berburu binatang yang menganggu seperti tikus yang berada di ladang padi," katanya.

Selain memiliki hobi berburu, dirinya juga memiliki hobi yang biasa digeluti oleh kaum hawa, yakni hobi memasak.

"Saya juga hobi masak. Jadi kalau sudah dapat hasil buruan seperti burung tekukur, saya langsung memasaknya biar bisa menyantapnya sebagai hidangan," ujarnya.

Muhammad Rizki Firdaus mengaku dirinya bisa menembak dalam jarak 80 meter saat berburu di hutan atau perkebunan saat di daerah Tebingtinggi.

Baca juga: Ekstrakurikuler Tarung Derajat Sudah Peroleh Empat Medali pada Kejurda Pelajar

"Saya bisa mencapai tembakan di mana targetnya berada 80 meter dari saya," kata anak dari pasangan suami istri Samdani dan Elly Yunara ini.

Ia mengaku bisa membidik sasaran sejauh 80 meter itu apabila sedang menargetkan burung tekukur. Sedangkan untuk membidik biawak dirinya harus bisa membidik dengan jarak 35 sampai 40 meter.

"Kalau menjadikan biawak sebagai target harus dengan jarak diantara 35-40 meter. Kalau lebih dari itu, dipastikan biawaknya tidak mati meskipun terkena senjata," terangnya.

Diakuinya, saat membidik target, dirinya harus penuh dengan kesabaran dan ketenangan hati serta pikiran.

"Karena kalau tidak tenang baik hati maupun pikiran, target yang sudah dibidik bisa tidak kena," katanya.

Mengenai kenapa hal itu bisa terjadi, Rizki menyatakan dalam hal menembak memang harus memiliki kesabaran. Karena kalau tidak sabar, saat akan memantik pemicunya, bisa gemetar.

"Jadi sasaran bisa kabur dan bidikan pun meleset dari perkiraan. Terus dalam hal berburu ini, kita juga harus melihat angin dan memperkirakan dengan situasi angin yang ada. Kalau itu tidak dilakukan, seakan bidikan akan menjadi sia-sia," ujarnya.(akb/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved