Pilpres AS
Lagi-lagi Trump Tak Terima Kalah, Ajukan Gugatan Kedua di Michigan, Tolak Proses Transisi Resmi
Presiden Trump seratus persen berhak menyelidiki tuduhan-tuduhan adanya kecurangan dan mempertimbangkan opsi hukumnya
TRIBUN-MEDAN.COM - Presiden terpilih Joe Biden menampik sikap pemerintahan Trump yang menolak memulai proses transisi resmi, meskipun ada sejumlah pemimpin Partai Republik yang berpihak pada Presiden Donald Trump untuk melanjutkan gugatan hukum guna membatalkan hasil pemilu yang memproyeksikan kemenangan Joe Biden. Berikut laporannya.
Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden RI Joko Widodo, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden karena hasil pemilihan presiden yang memproyeksikan kemenangannya.
“Saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada Anda dan Wakil Presiden Terpilih Kamala Harris,” kata Macron.
Sementara Boris Johnson mengucapkan, “Saya benar-benar memberi selamat kepada Presiden Terpilih Joe Biden dan Kamala Harris.”
Sama halnya dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat atas terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 bersama dengan Wakil Presiden Kamala Harris.
Dalam unggahan di akun sosial Instagramnya, Jokowi mengatakan kemenangan Biden dan Harris akan merefleksikan harapan tentang sebuah demokrasi.
Jokowi juga berharap, akan ada kerja sama yang lebih besar lagi di antara kedua negara dengan kemenangan Biden-Harris ini.
“Saya tidak sabar untuk segera bekerja dengan Anda dalam rangka memperkuat hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat,” ujarnya dalam postingan di akun instagramnya, Jakarta, Sabtu (8/11/2020).
Tetapi di dalam negeri Amerika Serikat, yang terjadi berbeda.
“Akan ada transisi yang mulus pada pemerintahan kedua Trump,” demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo yang menolak menerima hasil pemilu, dan mengulangi seruan Presiden Donald Trump untuk hanya menghitung surat suara “yang sah,” terminologi yang digunakan untuk meningkatkan tuduhan-tuduhannya yang tidak berdasar bahwa Partai Demokrat telah mencuri hasil pemilu.
“Tidak ada bukti apapun atas pernyataan-pernyataan yang disampaikan presiden atau Menteri Luar Negeri Mike Pompeo,” ujar Biden.
Biden hari Selasa (10/11) menyebut penolakan Trump untuk mengakui kekalahannya sebagai sebuah hal yang “memalukan” tetapi secara umum meremehkannya.
“Fakta bahwa mereka tidak mau mengakui bahwa kami menang, pada saat ini tidak terlalu berpengaruh dalam rencana kami dan apa yang dapat kami lakukan antara saat ini dan 20 Januari nanti,” tambahnya.
Hanya beberapa senator faksi Republik yang telah menyampaikan ucapan selamat kepada Biden dan pendampingnya, Kamala Harris.
Demikian pula Presiden George Walker Bush, presiden terakhir dari Partai Republik.
Sejumlah pemimpin Partai Republik lainnya berpihak pada Trump.
Pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan, “Presiden Trump seratus persen berhak menyelidiki tuduhan-tuduhan adanya kecurangan dan mempertimbangkan opsi hukumnya.”
Sebagian besar anggota Partai Republik secara pribadi mengakui bahwa Biden akan menjadi presiden berikutnya, tetapi enggan menantang Trump secara terbuka, demikian ujar pakar strategi Partai Republik Rob Stutzman.
“Perhitungan politiknya adalah Anda tidak ingin berseberangan dengan Donald Trump, yang hanya dengan satu cuitan dapat memicu kemarahan sekitar separuh Partai Republik terhadap Anda. Tidak ada yang ingin sakit kepala karena hal-hal ini.”
Persiapan untuk pelantikan presiden 20 Januari nanti sudah dimulai. Tetapi proses transisi formal belum akan dimulai hingga pejabat Administrasi Layanan Umum GSA – yang ditunjuk oleh Trump – mengumumkan hal ini.
Sejauh ini pejabat itu belum mengumumkannya. Tanpa kerjasama dari pemerintahan yang akan berakhir, pengalaman politik selama puluhan tahun yang dimiliki mantan Wakil Presiden Joe Biden akan menjadi kuncinya.
Direktur Kajian Kepresidenan di Miller Center, Universitas Virginia, Barbara Perry mengatakan, “Ia (Biden.red) sangat memahami Gedung Putih dan birokrasi eksekutif serta bagaimana cara kerjanya, jadi ia akan membentuk tim transisi yang semuanya sudah berpengalaman.”
Tim Biden hari Selasa (10/11/2020) merilis nama-nama orang yang akan mengkaji tiap-tiap badan pemerintah guna membantu memastikan peralihan kekuasaan yang mulus.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Ibu Negara Melania hadir dalam peringatan Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, pada 11 November 2020.(AP Photo/Patrick Semansky)
Trump Tak Terima Kalah, Ajukan Gugatan Kedua di Michigan
Bahkan tim kampanye pemenangan kembali presiden petahana Amerika Serikat ( AS) Donald Trump telah mengajukan gugatan ke pengadilan federal di Michigan.
Gugatan diajukan sebagai upaya menghalangi negara bagian di wilayah Midwest tersebut mengesahkan penghitungan suara final pemilihan presiden (pilpres) sampai tuduhan penyimpangan ditangani, seperti dilasir media setempat pada Rabu (11/11/2020).
Ini merupakan gugatan hukum kedua yang diajukan oleh tim kampanye Trump di Michigan. Sebelumnya, pada bulan ini juga, hakim telah menolak gugatan serupa.
Gugatan baru tersebut diperkirakan berpeluang kecil untuk memengaruhi hasil pemungutan suara di Michigan, yang telah menunjukkan Joe Biden dari Partai Demokrat unggul dengan selisih sekitar 145.000 suara dari Trump, menurut The Hill.
Tim kampanye Trump juga telah mengajukan gugatan hukum di negara bagian Georgia dan Pennsylvania sejak Hari Pemilihan pada 3 November lalu, dan mengatakan pihaknya akan mendesak penghitungan ulang di Wisconsin.
Negara Bagian Georgia di AS selatan akan melakukan penghitungan ulang surat suara pilpres di seluruh negara bagian tersebut, demikian diumumkan Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger pada Rabu.
Dilansir media setempat, Biden unggul di negara-negara bagian tersebut, dan tim kampanye Trump sejauh ini gagal memberikan bukti nyata adanya tindak kecurangan dalam skala luas meskipun ada klaim dari Trump. (*)
Tautan Artikel Kompas.com: Trump dan Partai Republik Tolak Proses Transisi ke Biden Dan Ikuti Trump, Melania Belum Undang Jill Biden dalam Tradisi Jamuan Minum Teh untuk Transisi Jabatan