Legenda PSMS Parlin Siagian Meninggal
Parlin Siagian Meninggal, Pemain Legendaris PSMS yang Pernah Cetak Gol ke Gawang Ajax Amsterdam
Satu lagi legenda sepakbola yang juga mantan pemain dan pelatih PSMS, Parlin Siagian berpulang ke pangkuan sang Khalik, Senin (16/11/2020).
Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dunia olahraga Indonesia terkhususnya Sumatera Utara kembali berduka.
Satu lagi legenda sepakbola yang juga mantan pemain dan pelatih PSMS, Parlin Siagian berpulang ke pangkuan sang Khalik, Senin (16/11/2020).
Kepergian Parlin menyusul rekan-rekannya yang juga sesama pesepakbola yang pernah berkostum PSMS di antaranya Sarman Panggabean yang meninggal Januari 2020 lalu. Selain itu, legenda PSMS lainnya Edwin Daud dan Sugito juga berpulang belum lama ini di tahun yang sama dengan Parlin.

Tak dapat dipungkiri memang, sudah segudang prestasi yang diukir mantan pesepakbola yang memiliki nama lengkap Parlin Tonggang Siagian ini.
Salah satu yang paling prestise di tingkat nasional adalah mampu membawa PSMS dua kali menjadi juara di era perserikatan pada tahun 1971 dan 1973, dan juga dua kali saat menjadi pelatih yakni tahun 1983 dan 1985.
Prestasi ini juga turut dibenarkan oleh pengamat sepakbola dan PSMS Medan, Indra Efendi Rangkuti.
Sebagai pemain PSMS pada era tahun 1971 hingga 1980, kendati namanya tidak setenar gelandang Nobon Kayamuddin, Yuswardi, Sarman Panggabean, Anwar Udjang, Tumsila maupun kiper Ronny Pasla, namun Parlin Siagian pernah mencicipi juara kompetisi bergengsi, seperti Marah Halim Cup (1972, 1973), Jusuf Cup (1974), dan Presiden Soeharto Cup (1972).
Tak hanya sebagai pemain, karier Parlin sebagai pelatih juga cukup moncer.
Tercatat selain pernah menjabat juru taktik PSMS, Parlin juga pernah jadi asisten pelatih tim nasional di masa pelatih kepala Henk Wullems asal Belanda.
"Jadi bang Parlin itu adalah satu dari tiga orang yang bisa juara bersama PSMS sebagai pemain dan pelatih. Saat jadi pemain tahun 71 dan 75 serta sat jadi pelatih tahun 83 dan 85. Selain itu ia juga salah satu pelatih yang mampu melihat bakat Irwansyah, bintang Persiraja (Banda Aceh)," ujarnya Senin (16/11/2020) malam.
Tak hanya itu, Parlin juga salah satu pemain PSMS yang pernah menjajal kekuatan tim-tim Eropa dan luar negeri lainnya.
Striker kelahiran Porsea 7 November 1951 ini pernah mencicipi sengitnya laga saat PSMS yang membawa nama Indonesia berhadapan dengan tim asal Liga Belanda yakni Ajax Amsterdam, Juni tahun 1975.
Ia bahkan mampu ikut mencetak gol pertama saat melawan Ajax dan pada laga yang dihelat di Stadion Teladan Medan itu PSMS menang 4-2.
Sebelum itu, Parlin muda juga sebenarnya sempat masuk skuat PSMS yang membawa nama Indonesia menghadapi PSV Eindhoven pada Juli 1971.
Namun kala menghadapi PSV Eindhoven tahun 1971 itu Parlin masih jadi cadangan dari seniornya. Saleh Harahap.

Kepopuleran bintang legendaris PSMS Medan ini bukan tanpa kerja keras. Ia sempat bercerita berlatih keras sehingga bisa memiliki tendangan pisang yang dikenal sampai saat ini.
Di masa awal kejayaannya, khususnya era 1970-an, Parlin Siagian mulai dikenal sebagai striker yang tajam dengan naluri haus golnya.
Didikan ala PSMS dengan gaya main rap-rap dan ribak sude, mengantarkan nama Parlin di jajaran pesepakbola elite nasional.

Parlin awalnya mengasah bakat sepak bolanya di klub Medan Putera, yang juga salah satu 40 klub anggota PSMS.
Ia mengaku waktu itu dirinya masih berusia 15 tahun.
"Saya dulu awalnya tinggal di belakang Stadion Teladan. Jadi ikut main di situ waktu masih 15 tahun," kata Parlin dalam sebuah wawancara dengan akun YouTube Lae Tape beberapa waktu lalu.
"Kemudian dipilih masuk PSMS. Waktu itu tim PSMS ada dua, satu main di Marah Halim Cup, satu enggak. Saya main di tim kedua. Tapi waktu itu main saya lewati sampai kiper-kipernya dari setengah lapangan," kata Parlin.
Selain skill mumpuninya, Pesepakbola kelahiran 7 November 1951 ini pun kemudian terkenal dengan spesialisasinya melepaskan tendangan pisang.
Selain pernah berkarier sebagai pemain dan pelatih, sebelum meninggal, Parlin turut menjadi salah satu penasihat teknis klub PSMS saat ini bersama beberapa legenda lainnya seperti Nobon dan Tumsila.
(Can/Tribun-medan.com)