Tribun travel
Ngopi di Zia Coffee, Menikmati Panorama Alam dari Bangunan Kafe yang Unik
Di Zia Coffee, pengunjung dapat menghirup udara segar dan menikmati panorama alam yang membentang luas.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRIBUN-MEDAN.com, SIOSAR - Menikmati secangkir kopi di sebuah kafe sembari disungguhkan pemandangan alam yang eksotis, tentu membuat siap orang merasa nyaman dan tenang saat mengunjungi lokasi tersebut.
Hal ini dapat dirasakan setiap pengunjung saat mengunjungi Zia Coffee yang terletak di kawasan Puncak 2000 Siosar, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.
Di Zia Coffee, pengunjung dapat menghirup udara segar dan menikmati panorama alam yang membentang luas.
Memiliki arsitektur bangunan yang unik, bangunan Zia Coffee dihiasi dengan kincir angin, yang sering kali dijadikan spot untuk berselfie setiap pengunjung.
"Kafe ini memang lagi hits-hitsnya ya. Selain tempat yang sejuk, pemandangan yang ditawakan Zia Coffee ini cukup indah. Serulah kalau kesini bareng keluarga," ucap Rezeki, pengunjung asal Kota Medan, Rabu (18/11/2020).
Dikatakan Rezeki, selain menyuguhkan pemandangan yang indah, bangunan cafe ini dirancang sangat menawan dengan bentuk segitiga, berdindingkan kayu, dan kaca sehingga membuat setiap orang yang melihatnya tertarik untuk mengunjungi.

"Tampil beda lah cafe yang satu ini. Letaknya pun pas, tempat di sisi jalan sebelum sampai ke relokasi pengungsi Gunung Sinabung," ujar Rezeki.
Selanjutnya, di Zia Coffee tidak hanya menyungguhkan kuliner saja. Tersedia motor ATV yang disewakan untuk mengelilingi bukit sambil menikmati alam.
"Ada fasilitas motor ATV, delman, taman bunga, dan penginapan yang di desain ala pedesaan. Semuanya bisa dinikmati pengunjung dengan menyewanya dengan harga yang tidak terlalu mahal," ucap Rezeki.
"Harga kopinya juga rata-rata Rp 20 ribu sampai Rp 35 ribu per porsinya. Cuma rasanya tidak mengecewakan," sambungnya.
Bagi pengunjung yang ini menyambagi Zia Coffee, akan menempuh waktu perjalanan tiga jam perjalanan darat dari pusat Kota Medan dengan jarak tempuh 90 km.
Apabila merasa kesulitan dalam melakukan perjalanan, pengunjung bisa menggunakan Google Map.
"Sampai di sini, kami tadi membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu rupiah. Baik itu sepeda motor maupun mobil," ucap Rezeki. (cr23/tribun-medan.com/tribunmedan.id)