Simak Ulasannya Berikut Ini Kenapa Orang Rela Menjadi Budak Cinta (Bucin)
Bucin kemudian diartikan sebagai orang yang rela melakukan apa saja untuk pasangannya tanpa perasaan dan logika.
Kondisi psikologis seperti ini nyaris terjadi pada semua orang, terutama anak muda, ketika ia masih berada di fase awal jatuh cinta.
Saat itu, kita sedang senang-senangnya mengeksplorasi sisi positif dari orang yang kita cintai, bahkan kekurangannya dianggap sebagai hal yang lucu dan menggemaskan.
Dalam fase ini, seseorang akan merasa lebih hidup ketika menyenangkan orang yang dicintai, sekaligus takut kehilangan dirinya jika tidak memenuhi permintaannya.

Mengapa seseorang bisa menjadi bucin?
Dari kacamata sains, fenomena bucin sendiri bisa dijelaskan. Terdapat setidaknya dua faktor di dalam tubuh manusia yang bisa mengakibatkan seseorang menjadi bucin, yaitu:
Faktor kimia
Otak manusia memang diprogram untuk jatuh cinta.
Ketika jatuh cinta, hormon dopamin diproduksi secara masif di dalam otak sehingga cinta akan terasa candu seperti kokain.
Tak heran ketika seseorang jatuh cinta hingga menjadi bucin, semua hal yang dilakukannya akan terasa menyenangkan dan menciptakan kepuasan tersendiri di dalam otak.
Faktor psikologis
Tingkat keparahan seseorang menjadi bucin ditentukan oleh kondisi psikologisnya.
Semakin rendah harga diri, keadaan mental, serta emosionalnya, semakin besar kemungkinan orang tersebut menjadi bucin.
Dampak negatif bucin
Tidak dapat ditampik bahwa menjadi bucin artinya harus siap dengan konsekuensi negatif yang mungkin diterima ketika memenuhi permintaan seseorang tanpa logika.
Efek negatif dari bucin antara lain:
Mendapat kritik dari lingkungan