News Video

Kisah Sedih Seorang Ayah Membawa Jenazah Anak Pakai Sepeda Motor, Setelah Tak Diberi Ambulans

Beredar sebuah video memperlihatkan seorang ayah membawa jenazah anaknya menggunakan sepeda motor, di kawasan Citeurep, Kabupaten Bogor.

Editor: M.Andimaz Kahfi

Kisah Sedih Seorang Ayah Membawa Jenazah Anak Pakai Sepeda Motor, Setelah Tak Diberi Ambulans

TRIBUN-MEDAN.com - Beredar sebuah video memperlihatkan seorang ayah membawa jenazah anaknya menggunakan sepeda motor, di kawasan Citeurep, Kabupaten Bogor.

"Ya Allah Ya Rob masih ada yang kayak gini bawa mayat di motor. Di mana otak rumah sakitnya, tidak mau kasih ambulans untuk bawa mayat," kata pria perekam video.

Terlihat sang ayah akhirnya menguburkan sang anak di halaman rumah.

Tampak si ayah memberikan bunga dan menyirami tanah kuburan menggunakan air.

Setelah menguburkan anaknya, sang ayah akhirnya menceritakan apa yang sebenarnya dialami.

"Awal pertama masuk saya bawa ke RS PP.

Begitu nyampe rumah sakit tidak di cek dan dinyatakan denyut nadi dan nafas sudah tidak ada," kata si ayah.

"Dinyatakan sudah meninggal.

Saya sempat ajukan minta diantarkan pakai ambulans ke Karang Asem.

Tapi kata pihak rumah sakit kagak boleh.

Karena ambulans khusus buat orang sakit bukan meninggal," sambungnya.

Terkait membawa pulang jenazah sang anak menggunakan sepeda motor, si ayah mengaku karena tidak memiliki uang dan bingung harus bagaimana.

Apalagi banyak anggota keluarga yang terus menangis sehingga tidak bisa berpikir.

"Karena tujuan ke rumah sakit pengin sembuh.

Kita sudah berusaha tapi tidak berhasil.

Jadi kita mengajukan mobil ambulans ragu," ujarnya.

Terkait sakit yang dialami sang anak, si ayah mengatakan bahwa anaknya menderita sakit panas sehingga ia dan keluarga panik dan membawanya ke rumah sakit.

"Memang dari rumah dia (anak) sudah lemas dan badannya sudah dingin. Matanya pucat," bebernya.

Sementara itu, Lurah Karang Asem Barat Wahyudi menjelaskan bahwa mayat tersebut merupakan seorang anak usia 4 tahun bernama Dito Candra Wijaya yang masih warga Karang Asem Barat.

Dia menjelaskan bahwa awalnya pada Jumat (20/11/2020) lalu, almarhum mengalami sakit panas.

Kemudian pada Minggu (22/11/2020) kondisi kesehatan almarhum semakin parah lalu dibawa ke rumah sakit.

"Pasa hari Minggu tanggal 22 November 2020 kondisi almarhum sudah lemas.

Pukul 07.00 WIB almarhum dibawa ke RS Insani.

Dan dokter menyatakan bahwa anak tersebut sudah meninggal," terang Wahyudi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/11/2020).

Tidak sampai di sana, keluarga almarhum yang tak langsung percaya membawa almarhum ke rumah sakit lain yakni RS Permata Pertiwi.

Setelah itu, keluarga baru percaya bahwa almarhum sudah meninggal dunia.

Keluarga Dito kemudian meminta ambulans kepasa RS Permata Pertiwi namun rumah sakit ini mengaku bahwa ambulans khusus jenazah tidak tersedia yang ada hanya ambulans khusus yang sakit.

Keluarga almarhum kemudian berupaya menyewa sebuah angkot untuk membawa jenazah, namun angkot tersebut malah kabur.

"Keluarga masih berusaha sewa angkot, tapi karena masih mengurus surat kematian, angkot tersebut kabur," kata Wahyudi.

Akhirnya terpaksa jenazah almarhum dibawa pulang menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Saat dibawa pulang ke rumah menggunakan sepeda motor, almarhum dibawa oleh dua orang tetangga keluarga almarhum.

"Akhirnya jenazah dibawa oleh kendaraan roda dua yang dikendarai oleh Poniman dan yang menggendong adalah Haryanto.

Mereka adalah tetangga keluarga almarhum," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul : "Kronologi Mayat Dibonceng Motor di Bogor, Sempat Akan Diangkut Pakai Angkot Tapi Sopirnya Kabur"

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved