Demi Menghormati Diego Maradona, Pemerintah Argentina Tetapkan Tiga Hari Masa Berkabung

Setelah kabar meninggal Maradona dikonfirmasi pada Rabu malam WIB, pemerintah Argentina langsung menetapkan masa berkabung selama tiga hari.

Istimewa
Mantan bintang timnas Argentina Diego Maradona dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB dalam usia 60 tahun. 

TRIBUN-MEDAN.com - Meninggalnya legenda sepak bola, Diego Maradona, cukup mengejutkan jagat sepak bola.

Pemain asal Argentina tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada usia ke-60.

Mantan bintang Barcelona dan Napoli itu mengalami serangan jantung di rumahnya di lingkungan San Andres di kota Tigre pada Rabu pagi waktu setempat.

Kabar ini datang melalui surat kabar Argentina Clarin, yang menyatakan bahwa Maradona telah tinggal di daerah ini sejak menjalani operasi penggumpalan noda di otaknya.

Ia baru merayakan ulang tahunnya yang ke-60 pada 30 Oktober, kurang dari sebulan yang lalu, dan setelah operasi yang berjalan baik, Maradona keluar dari rumah sakit.

Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini, Tersaji Big Match Chelsea Vs Tottenham, Duel Murid dan Sang Guru

Dari rumah sakit ia pulang ke Tigre untuk melanjutkan pemulihannya.

Setelah kabar meninggal Maradona dikonfirmasi pada Rabu malam WIB, pemerintah Argentina langsung menetapkan masa berkabung selama tiga hari.

Masa berkabung tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Argentina.

Hal ini dilakukan untuk memberi penghormatan terakhir pada legenda yang telah memenangkan dan membawa banyak hal berharga untuk timnas Argentina.

Laga di Liga Champions pada Kamis (26/11/2020) dini hari WIB juga memberikan penghormatan pada mantan pemain Napoli tersebut.

Sebelum pertandingan, mereka melakukan minute’s silence (mengheningkan cipta) untuk Maradona.

Baca juga: REKAM JEJAK Maradona, Pemain Bola Terbaik Menggemparkan Dunia hingga Kontroversi Gol Tangan Tuhan

Sejak pensiun dari sepak bola, Maradona mengalami berbagai masalah kesehatan.

Pada tahun 2000 ia datang ke fasilitas rehabilitasi di Kuba.

Pada tahun 2004, dia mengalami masalah jantung yang dipicu oleh infeksi paru-paru dan berakhir di ICU di Buenos Aires.

Pada tahun 2005, ia datang ke sebuah klinik di Kolombia untuk prosedur pengurangan perut untuk menurunkan berat badannya dalam waktu satu tahun.

Kemudian di 2007, a dibawa ke sebuah klinik di Buenos Aires karena dekompensasi fisik yang dipicu oleh alkohol dan pola makannya, dan ia didiagnosis menderita hepatitis akut beracun.

Maradona ia harus menjalani operasi batu ginjal di Dubai pada 2012.

Baca juga: KENALI Serangan Jantung seperti Dialami Maradona, Gejala Serangan Jantung Selain Nyeri di Dada

Pada 2015, dia menjalani penyesuaian bypass lambung.

Kemudian muncul kekhawatiran kesehatannya pada tahun 2020, yang sayangnya tidak dapat dia pulihkan.

Maradona membantu Argentina memenangkan Piala Dunia 1986 yang merupakan pencapaian terbesar dalam karirnya, sementara ia juga membawa dua gelar Serie A untuk Napoli.

Selama waktunya bersama Barcelona di Spanyol, ia memenangkan Copa del Rey, Copa de la Liga dan Supercopa de Espana pada tahun 1983.

Pria berjuluk 'Dios' ini lahir di Lanus pada tahun 1960 dan merupakan salah satu legenda sepakbola dunia

Artikel ini telah tayang di SuperBall.id dengan judul

Sumber: SuperBall.id
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved