Kisah Sekelompok PSK Terjaring Razia, Meronta-ronta Minta Dilepas, Mereka Ditangkap saat Asyik . . .

Saat itu, petugas gabungan tengah merazia kafe remang-remang di pinggiran kota, Sabtu (28/11/2020) tengah malam

Penulis: Dedy Kurniawan |
ist
Foto" Ilustrasi ayam kampus. Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Kedok Kades Doyan Daun Muda Terbongkar, Dilayani Mahasiswi Berhari-hari, Kisah Gadis Ayam Kampus, https://pekanbaru.tribunnews.com/2020/08/15/kedok-kades-doyan-daun-muda-terbongkar-dilayani-mahasiswi-berhari-hari-kisah-gadis-ayam-kampus?page=all. Penulis: pitos punjadi Editor: Nolpitos Hendri 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) meronta-ronta minta dilepaskan saat terjaring razia petugas gabungan Dinsos Pemkab Langkat serta TNI/Polri dan Satpol PP.

Saat itu, petugas gabungan tengah merazia kafe remang-remang di pinggiran kota, Sabtu (28/11/2020) tengah malam.

Petugas menyambangi beberapa tempat yang diduga jadi bisnis prostitusi dan menyediakan minuman keras.

Saat petugas mendapati sejumlah PSK tengah asyik bernyanyi, petugas wanita langsung bergerak.

Malam itu, petugas berniat mengamankan para PSK untuk selanjutnya didata.

Namun, beberapa PSK melawan. Mereka meronta-ronta minta dilepaskan.

Karena dianggap menghambat proses penindakan, petugas wanita menarik paksa para PSK ke mobil untuk digiring ke kantor Dinsos Pemkab Langkat.

“Pada kesempatan ini kami merazia sejumlah tempat hiburan malam yang ada di lima kecamatan.

Adapun lokasi yang kami datangi di antaranya Kecamatan Stabat, Kecamatan Secanggang, Kecamatan Binjai, Kecamatan Brandan Barat hingga ke Kecamatan Besitang,” kata Kepala Dinsos Pemkab Langkat Rina Wahyuni Marpaung, Minggu (30/11/2020).

Rina mengatakan, dalam razia kali ini ada 13 orang wanita penghibur dan seorang pria yang diamankan.

Mereka semua tidak mampu menunjukkan identitas diri.

Selain itu, ke-13 PSK tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Tak satu pun dari mereka yang kami amankan ini mengenakan masker di masa pandemi seperti ini,” kata Rina.

Di kantor Dinsos Pemkab Langkat, para PSK yang terjaring ini lebih memilih menutupi wajahnya dengan baju dan jaket.

Mereka malu saat wajahnya dijeperet kamera petugas.

“Setelah kami lakukan pendataan, selanjutnya kami menghubungi kepala desa atau lurah untuk datang ke sini.

Pihak keluarganya juga kami minta datang menjemput,” terang Rina.

Sebelum dipulangkan, pihak Dinsos memberikan arahan dan nasehat kepada ke 13 PSK ini.

Kemudian, Dinsos Langkat juga meminta aparat desa dan kelurahan sama-sama memonitoring wilayahnya, khususnya untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.

(Tribun-Medan.com/dyk)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved