Cabor Panjat Tebing Ajukan Permohonan Fasilitas ke Pemko Medan, FPTI: Kami Berharap Jadi Perhatian!

Olahraga panjat tebing belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah Kota Medan.

ISTIMEWA
Atlet panjat tebing, Dina Rahel Simanjuntak saat mengikuti seleksi untuk bisa turut serta di PON Papua 2021. FPTI Medan mengaku masih belum mendapatkan dukungan fasilitas dari pemerintah. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Olahraga panjat tebing belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah Kota Medan. Olahraga yang tidak begitu populer ini tidak mendapatkan dukungan fasilitas. Padahal, sejumlah atlet memiliki bakat potensial untuk meraih kejuaraan tingkat nasional.  

Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Medan, Iskandar Usman mengatakan fasilitas wall (dinding) sebagai fasilitas utama belum ada. Mereka sering memanfaatkan fasilitas milik kepolisian atau pun milik pribadi.

Iskandar pun sudah mengajukan permohonan ke Pemko Medan. Bahkan, mereka sudah memberikan alternatif lokasi yang layak untuk mendirikan wall. Misalnya, taman di depan Stadion Teladan, Taman Cadika, dan kompleks lapangan sepak bola Sejati Johor.

Meskipun begitu, FPTI Medan tetap memberikan kebebasan kepada pemerintah untuk menentukan pilihan sendiri.  Iskandar hanya berharap dengan perhatian itu dapat mengenalkanm olahraga ini kepada masyarakat luas.

"Kita berharap surat kita menjadi perhatian Pemko Medan. Sehingga, kita bisa melakukan pembinaan atlet dan pemasyarakatan olahraga panjat tebing di Kota Medan," ujarnya, Selasa (1/12).

Iskandar tak mempermasalahkan bila bantuan itu bakal membutuhkan proses panjang. Ia berharap ada angin segar bagi para atlet di Kota Medan, khususnya panjat tebing. "Kita harus membangkitkan semangat berolahraga. Apalagi Medan terkenal sebagai kota atlet. Maka dari itu, kita menginginkan partisipasi dari pemerintah untuk pembangunan wall panjat tebing,"ujarnya.

Di sisi pembinaan atlet, FPTI Medan sudah mengirimkan satu atlet untuk mengikuti seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. "Hari ini dia seleksi dan hasilnya nanti akan diumumkan pihak FPTI Sumut. Siapa pun yang lolos seleksi diharapkan bisa membuat nama harum cabor panjat tebing," katanya.

Menanggapi hal ini, Ketua FPTI Sumut, Yerzi Amri Rinjani mengungkapkan hanya memilih satu atlet untuk berangkat ke PON Papua. Ia mengatakan Sumut mendapatkan satu slot untuk berkompetisi di panjat tebing.

"Ini merupakan satu langkah kita setelah rapat kerja (raker) kemarin bahwa menentukan satu atlet yang akan diberangkatkan ke PON. Mengingat kita mempunyai satu slot untuk turut bertanding di Papua," kata Amri Rinjani.
Amri menjelaskan penilian yang dilakukan, yakni keterampilan memanjat, fisik, kesehatan, dan menjalani tes psikologi.(akb)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved