Cegah Paham Radikalisme, Ketua BNPT Hadiri Dialog Bersama Pjs Wali Kota Medan
Kepala BNPT menghadiri acara dialog untuk mencegah dan menangkal faham radikal dan terorisme di tengah masyarakat dengan mengundang para napiter.
TRIBUN-MEDAN.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Boy Rafli Amar menghadiri acara dialog untuk mencegah dan menangkal faham radikal dan terorisme di tengah masyarakat.
Kegiatan tersebut digelar di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), di Jalan Sudirman Medan, Selasa (1/12/2020).
Dialog tersebut juga menghadirkan sejumlah mantan narapidana teroris (napiter) yang sempat menjalani penahanan di Nusa Kambangan dan kini telah sadar.
Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan pencerahan sehingga masyarakat nantinya tidak akan terpengaruh lagi jika ada upaya untuk melakukan penyebaran faham radikal dan terorisme.
Pada kesempatan itu, Boy Rafli Amar mengawali dialog dengan menjelaskan tugas BNPT.
"Tugas BNPT yang pertama yakni fokus melakukan upaya pencegahan penyebarluasan faham radikal intoleran dan terorisme," kata Boy Rafli Amar seperti dalam keterangan tertulisnya.
Kemudian, sambung Boy Rafli Amar, tugas kedua BNPT yakni membangun kesiapsiagaan secara nasional baik dari unsur pemerintah, masyarakat, lintas agama, sosial serta suku.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 5 tahun 2018 tentang Upaya Membangun Kesiapsiagaan Nasional, Melakukan Kontra Radikalisasi dan Melakukan Deradikalisasi.
“Selain kedua tugas tersebut, BNPT juga berperan dalam melakukan fungsi koordinasi termasuk dengan pemerintah di tingkat daerah," imbuhnya.
Sementara itu, terkait aksi teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Boy menjelaskan, saat ini sebanyak 800 personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berada di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
"Wilayahnya cukup luas, karena merupakan kawasan gunung dan berbatasan dengan Kabupaten Poso serta Kabupaten Parigi Moutong," jelasnya.
Oleh karenanya, Boy berharap doa dari masyarakat agar tim TNI dan Polri yang saat ini bertugas bisa secepatnya melumpuhkan para pelaku yang diestimasi kurang lebih sekitar 10 orang.
Di sisi lain, Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Medan Arief Sudarto Trinugroho sangat mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Gubsu Edy Rahmayadi dengan menggelar dialog tersebut.
“Selain memperkuat sinergitas, kami harapkan dialog ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya paham radikal dan terorisme," harap Arief.