Kurir Sabu Asal Palembang Ditembak Mati
Sebelum Ditembak Mati di Medan, Kurir Narkoba Asal Palembang Sudah 6 Kali Lolos Bawa Sabu
Kurir sabu jaringan Medan-Palembang, Abdu Rahman (25) yang ditembak mati oleh polisi, ternyata sudah sering menyelundupkan barang haram tersebut.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kurir sabu jaringan Medan-Palembang, Abdu Rahman (25) yang ditembak mati oleh polisi, ternyata sudah sering menyelundupkan barang haram tersebut.
Catatan kepolisian, setidaknya Abdu Rahman sudah 6 kali lolos dari pengawasan petugas.
"Kita perkirakan bahwa modus seperti ini dari hasil tracking alat bukti eletronik, tersangka sudah lolos sebanyak 6 kali," ungkap Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin saat konferensi pers di RS Bhayangkara Medan, Rabu (2/12/2020).
Martuani menyebutkan karena berkali-kali melenggang selundupkan sabu, pelaku merasa nyaman bertransaksi hingga akhirnya ditembak mati karena membahayakan petugas.
"Jadi melakukan transaksi dan nyaman-nyaman aja. Dengan penangkapan 4 orang ini tanggal 17 November dengan BB (barang bukti) 4,8 ons, kita bisa buktikan bahwa ada banyak sabu tersebut," ujarnya.

Saat ini Satres Narkoba Polrestabes Medan masih memburu bandar pemilik sabu 30 kilogram berinisial Black yang masih DPO.
Pria yang akrab disapa Black ini merupakan otak jaringan kurir Abdu Rahman.
Martuani menerangkan bahwa pihaknya berhasil melacak keberadaan Black dari tracing di HP milik Abdu Rahman berjenis iPhone XI Promax.
"Pemilik sabu 30 kg ini sudah kita ketahui identitasnya dari hasil tracing dari handphone milik tersangka AR, lalu kita tinggal melakukan pengejaran terhadap pelaku yang insialnya disebut Mr Black," tuturnya.
Kata Martuani, petugas sempat melakukan pengejaran terhadap Black di Jalan Medan-Binjai seputaran Sei Semayam.
Namun di dalam perjalanan, tersangka Abdu Rahman melakukan perlawanan terhadap petugas dengan cara merampas senjata api petugas. Sehingga petugas terpaksa melakukan tindakan tegas, keras dan terukur dengan menembak ke arah dada tersangka.
"Kemudian petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pertolongan pertama dan dalam perjalan tersangka Abdu tidak terselamatkan lagi dan oleh Dokter RS Bhayangkara dinyatakan meninggal dunia," tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa pelaku menggunakan modus baru dengan menaiki pesawat menggunakan 7 identitas.
"Kemarin Polrestabes Medan telah berhasil melakukan penindakan sekaligus penangkapan terhadap pelaku utama, dan ini adalah modus baru di mana pelaku kejahatan datang ke Medan menggunakan pesawat terbang. Tersangka memiliki 7 identitas, kemudian handphone dan sejumlah uang," tuturnya.
Bahkan, Martuani menjelaskan bahwa pelaku ini merupakan jaringan baru narkotika Malaysia-Aceh-Medan-Palembang.
"Kita buktikan bahwa barang bukti narkoba atau sabu ini dibawa ke Palembang, ini jaringan baru yaitu Malaysia, Aceh, Medan, Palembang," tuturnya.
Martuani menjelaskan pelaku ditangkap pada 1 Desember 2020 di lobi salah satu hotel di Jaan Balai Kota Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat.
"Pada hari Selasa 1 Desember 2020 sekira Pukul 20.00 WIB, petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka Abdu Rahman di lobi salah satu hotel di Medan Barat dan saat dilakukan penggeledahan ditemukan barang bukti berupa 30 bungkus besar sabu seberat 30.000 gram," tuturnya.
Martuani menjelaskan bahwa kasus ini merupakan hasil pengembangan dari 4 tersangka lainnya yang ditangkap terlebih dahulu pada 17 November 2020 dengan barang bukti 4,8 ons.
(vic/tribunmedan.com)