Kondisi Terkini Pascabanjir di Sumut

Korban Banjir Tanjung Selamat Masih Trauma

Korban-korban terdampak banjir di Medan, khususnya Perumahan De Flamboyan, Tanjung Selamat, masih mengalami trauma mendalam.

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA
Yohana Ketaren, satu di antara korban banjir di Perumahan De Flamboyan, Tanjung Selamat, Medan, Minggu (6/12/2020). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Korban-korban terdampak banjir di Medan, khususnya Perumahan De Flamboyan, Tanjung Selamat, masih mengalami trauma mendalam.

Satu diantaranya Yohana Ketaren, saat ditemui Tribun-Medan.com di depan rumahnya di Perumahan Flamboyan Tanjung Selamat, Minggu (6/12/2020).

Yohana Ketaren terlihat kelelahan, usai membersihkan lumpur-lumpur di rumahnya.

Yohana mengaku hingga saat ini masih mengalami trauma.

Ia syok dan stres atas banjir bandang kali ini.

"Stres mikirinnya nak, enggak bisa makan. Rata-rata kami stres di sini," ujar Yohana Ketaren.

Menurut Yohana, ini merupakan bencana banjir ketiga dan terbilang paling parah.

Pada banjir sebelumya, Yohana juga telah mengalami kerugian besar.

Selain perabotan, barang-barang lain milik Yohana juga hancur.

Pada banjir kedua kalinya, kata Yohana, mobilnya yang rusak.

Namun, dia tetap bersyukur keluarganya tidak ada yang menjadi korban jiwa.

"Yang penting sehat-sehatlah, dan yang utama kami selamatkan surat-surat," sebut Yohana.

Hingga saat ini, Yohana mengaku masih kesulitan membersihkan tumpukan lumpur yang menggenangi rumahnya.

"Belum ada yang ngerjainnya, inilah aku masih menunggu," terang Yohana.

Lumpur memenuhi halaman hingga ke dalam dan bagian belakang rumahnya. Ketebalan lumpur di dalam rumahnya mencapai selutut orang dewasa atau sekitar 60 cm.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved