FPI Bantah Serang Polisi, Terungkap Rekaman Suara Diduga Laskar FPI Perintahkan Penyerangan Polisi
FPI Bantah Serang Polisi, Terungkap Rekaman Suara Diduga Laskar FPI Perintahkan Penyerangan Polisi
Ia mengatakan anggotanya terbiasa melakukan tugas pengawalan dengan tangan kosong.
Munarman menyatakan anggotanya tidak memiliki akses terhadap senjata api dan tidak mungkin membeli senjata di pasar gelap.
"Apalagi di FPI, di Kartu Anggota FPI dan Kartu Anggota LPI disebutkan bahwa setiap anggota FPI dilarang membawa senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak. Itu dilarang. Jadi upaya memfitnah, memutarbalikan fakta, hentikanlah," kata Munarman.
Ia bahkan menantang pihak Kepolisian untuk memeriksa nomor register senjata yang disebut digunakan untuk menyerang personel mereka.
"Kalau betul itu, itu coba dicek, nomor register senjata apinya, pelurunya itu semua tercatat. Cek saja.
Silakan dicek. Pasti bukan punya kami. Karena kami tidak punya akses terhadap senjata api dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap. Jadi bohong! Bohong sama sekali!" tegas Munarman dengan nada tinggi.
CCTV Rusak
Tagar CCTV menjadi trending topic di twitter pasca tewasnya 6 anggota Laskar FPI.
Netizen mengungkap CCTV di lokasi penembakan ternyata rusak.
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru membenarkan sejumlah CCTV di Jalan Tol Cikampek-Jakarta sedang dalam perbaikan.
"Beberapa CCTV di wilayah Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat ini sedang dilakukan perbaikan."
"Akibat putusnya kabel fiber optic, pada wilayah ruas antara Karawang Barat sampai Cikampek," kata Heru, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, pihak Jasa Marga juga mengaku tak memiliki informasi terkait peristiwa baku tembak tersebut.
"Terkait dengan pertanyaan tentang adanya kejadian khusus di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada dini hari tadi."
"Kami sampaikan bahwa kami tidak memiliki informasi tentang kejadian tersebut," ujar Heru.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/6-laskar-fpi-tewas-1.jpg)