Pengadaan Jembatan Bailey di Pancur Batu, Pemkab Deliserdang Bermohon ke Pangdam

Janso Sipahutar menyebut satu jembatan yang tidak bisa dipakai lagi saat ini adalah jembatan di Durin Tangak Kecamatan Pancur Batu.

TRIBUN MEDAN/INDRA
JEMBATAN di Desa Durin Tangak Kecamatan Pancur Batu yang rusak akibat meluapnya air sungai dan ditutup pada hari ini, Senin (7/12/2020). 

TRIBUN-MEDAN.com, TRIBUN - Musibah banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Deliserdang membuat beberapa jembatan ikut menjadi rusak.

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Deliserdang mencatat ada sembiilan jembatan yang rusak dan perlu penanganan perbaikan. Jembatan-jembatan itu terjadi paling banyak di Kecamatan Kutalimbaru. 

Informasi yang dikumpulkan, beberapa jembatan yang rusak di Kecamatan Kutalimbaru berada di Desa Lau Bakeri, Desa Perpanden, Desa Pasar X dan dua jembatan di Desa Sukarende. Untuk yang lainnya berada di Desa Durin Tangak Kecamatan Pancur Batu, Desa Lau Mulgap Kecamatan Namorambe serta di Desa Negara Beringin dan Desa Penungkiren Kecamatan STM Hilir.

Sebagian besar jembatan masih bisa dipergunakan kembali.

Sekretaris Dinas PUPR Deliserdang, Janso Sipahutar menyebut satu jembatan yang tidak bisa dipakai lagi saat ini adalah jembatan di Durin Tangak Kecamatan Pancur Batu.

Dikatakannya, jembatan ini adalah jembatan provinsi.

Karena hampir runtuh saat ini jembatan ini pun sudah ditutup agar tidak dilalui kendaraan. 

"Kita sudah buat surat ke Gubernur agar jembatan di Pancur Batu ini bisa direhabilitasi. Dari sembilan yang rusak di Deliserdang, jembatan itulah yang kerusakannya paling berat," ujar Janso, Senin (7/12/2020). 

Agar lalulintas di sekitar jembatan bisa dilalui, lanjut Janso, Pemkab juga sudah mengajukan permohonan ke Pangdam I Bukit Barisan untuk mengusahakan jembatan bailey.

Karena jembatan tersebut terbuat dari baja makanya bisa diyakini untuk jembatan sementara.

Hal ini untuk memudahkan masyarakat melalui sungai yang ada di bawahnya. 

"Jembatan-jembatan yang rusak memang kewenangannya ada di kita. Tentu akan kita perbaiki secara bertahap. Saat ini kita juga sedang fokus melakukan penanganan longsor di puluhan titik. Longsor sampai memutus atau menutup jalan," kata Janso. 

Karena banyak titik tidak bisa dikerjakan dengan manual, Dinas PUPR terpaksa menurunkan puluhan alat beratnya.

Baca juga: Hati-hati! Tanahkaro Rawan Bencana Longsor, BPBD Bakal Siaga Hingga Akhir Tahun

Sebagian besar, kata Janso sudah banyak yang selesai dikerjakan. Hal ini lantaran ikut dibantu oleh masyarakat.

Warga ikut bergotong royong agar jalan yang tertutup timbunan longsor bisa dilalui kembali. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved