PENEGASAN Kapolda Metro Sikat Ormas yang Bertahun Tebar Kebencian: Enggak Ada Gigi Mundur Maju Terus
Ormas-ormas yang menggunakan identitas sosial seperti suku dan agama, melakukan penghasutan, menyemburkan ujaran kebencian, menyebarkan berita bohong.
Selain itu, penegakan hukum terhadap ormas atau kelompok yang meresahkan masyarakat dilakukan untuk menjamin iklim investasi di Indonesia.
“Kedua, supaya iklim investasi ini bisa hidup. Economic development need law and order.
Pembangunan ekonomi ini membutuhkan butuh kepastian hukum, keteraturan, dan ketertiban.
Supaya investasi bisa datang. Jadi hukum harus ditegakkan,” kata Fadil.
Fadil menyoroti adanya perbedaan respons masyarakat terhadap kasus perampokan disertai pembunuhan dengan kasus kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.
Padahal, dua kasus tersebut bisa memiliki dampak yang sama, yakni kematian korban.
“Saya memberi contoh sederhana.
Ada satu perampokan disertai pemerkosaan sehingga menyebabkan terbunuhnya satu keluarga.
Respons sosial Anda, reaksi Anda terhadap kasus ini pasti kan luar biasa.
(Reaksinya) kasihan melihat berdarah-darah, sadis, pasti pemberitaannya bisa berseri-seri itu di media. (Pembunuhnya disebut) raja tega,” ujar Fadil.
Namun, kata Fadil, respons masyarakat terhadap kasus kerumunan massa berbeda dengan respons terhadap kasus perampokan tersebut.
Padahal, kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 bisa menyebabkan jumlah korban yang lebih besar.
"Sama dengan kerumunan. Ujungnya sama-sama mati," kata Fadil.
"Mortality rate-nya (akibat Covid-19) sekitar 1,3 persen.
Setiap hari yang meninggal di Jakarta (karena Covid-19) 3-4 orang, bahkan lebih.
