Realisasi Penerimaan PAD Deliserdang Turun Rp 110 Miliar

TRIBUN-MEDAN.com - Pemkab Deliserdang banyak kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Berbagai sektor pajak terjadi penurunan angka yang cukup drastis.

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Deliserdang mencatat terjadi penurunan sekitar Rp 110 miliar dibanding tahun sebelumnya.

Sekretaris Bapenda Deliserdang, Edi Jamian menyebut untuk capaian realisasi penerimaan PAD sampai akhir tahun hanya terkumpul Rp 580 miliar pada tahun 2020 ini.

Sementara pada 2019 realisasi penerimaan bisa mencapai Rp 690 miliar.

"Total keseluruhan hanya 67 persen dari target. Sudah masuk semua dan hanya dapat 580 miliar. Kalau untuk pembayaran PBB masih terus kita terima sampai tanggal 30. Pembayaran bisa dikantor-kantor kecamatan," ujar Edi Jamian, Minggu (27/12/2020).

Mantan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) ini menyebut untuk sektor pendapatan yang paling merosot adalah pajak hotel, hiburan, restoran dan juga parkir.

Selama ini salah satu instansi yang paling banyak memberikan sumbangsih pendapatan adalah Bandara Kualanamu. Karena penerbangan belum bangkit pengaruhnya pun berdampak besar.

"Rata-rata pajak hotel, hiburan, restoran dan parkir paling cuma 57 persenan. Kalau dulu pajak hiburan itu bisa sampai 103 persen capaiannya dan melebihi target. Sekarang parkir di Bandara yang bisanya bisa 600 sampai 700 juta perbulan sekarang cuma bisa kasih 80 sampai 100 jutaan. Seperti itulah kondisinya sekarang ini," kata Edi Jamian.

Edi mengatakan sebelumnya target yang dipasang untuk penerimaan PAD mencapai 900-an miliar.

Namun karena masa pandemi pada saat belakang target itupun diturunkan menjadi Rp 800 miliar.

Ia berharap peran masyarakat untuk membayar kewajiban PBB tepat waktu.

Selain di kantor kecamatan PBB juga bisa dibayarkan di kantor Bapenda langsung.

(dra/tribun-medan.com)