Tragis Wanita Korban Pemerkosaan Kembali Dirudapaksa oleh Polisi saat Buat Laporan ke Kantor Polisi
Seorang wanita korban pemerkosaan kembali dilecehkan oleh seorang petugas polisi ketika melaporkan kejahatan itu.
lihat foto
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita korban pemerkosaan kembali dirudapaksa oleh seorang petugas polisi ketika melaporkan kejahatan itu.
Insiden mengerikan itu terjadi di Shahanpur, Uttar Pradesh, India baru-baru ini, membuat terkejut banyak orang.
Wanita itu akhirnya mengungkapkan kejahatan mengerikan itu pada hari Kamis dan seorang kepala polisi telah membuka penyelidikan.
Korban merupakan seorang wanita berusia 35 tahun dari sebuah desa yang dilayani oleh kantor polisi Jalalabad,.
Wanita itu mengatakan dia diserang oleh sekelompok pria ketika berjalan kaki.
Baca juga: Channel YouTube MY Asean Buat Parodi Penghinaan Terhadap Lagu Indonesia Raya
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa lima pria di dalam mobil menyeretnya secara paksa ke lapangan tempat mereka memperkosanya, menurut The Times of India.
Setelah serangan brutal itu, dia pergi ke kantor polisi di mana dia berbicara dengan sub-inspektur polisi.
Tapi polisi itu kemudian membawanya ke kamarnya dan memperkosanya, katanya.
Wanita tersebut mengatakan laporan awal miliknya tidak didaftarkan oleh petugas.
Dia kemudian pergi ke direktur jenderal polisi tambahan untuk melaporkan serangan mengerikan itu dan dia memerintahkan penyelidikan.
India adalah salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi wanita. Kasus pemerkosaan terjadi rata-rata setiap 15 menit berdasarkan data federal.
Pada awal Oktober, seorang korban pemerkosaan berusia enam tahun meninggal di rumah sakit sepuluh hari setelah diserang, memicu protes di India yang melihat keluarganya membaringkan tubuh gadis itu di jalan.
Baca juga: 4 Bulan Nikahi Gadis 17 Tahun, Entis Sutisna Bingung saat Sang Istri Mendadak Hilang
Gadis itu diduga dilecehkan secara seksual oleh sepupunya saat dia berada di rumah di negara bagian Uttar Pradesh utara India.
Dia dirawat di sebuah rumah sakit di Delhi tetapi meninggal karena luka-lukanya pada 6 Oktober.
Kematiannya menyusul demonstrasi yang meluas atas kematian seorang wanita berusia 19 tahun menyusul dugaan pemerkosaan berkelompok pada bulan September.
