Pengusaha Tewas Ditikam Maling

Kronologi Tewasnya Pengusaha Papan Bunga Setelah Ditikam Maling yang Masuk ke Rumahnya

Saat hendak masuk, korban yang sedang tertidur lelap tersentak terbangun menyadari ada orang tidak dikenal memasuki rumahnya.

TRIBUN MEDAN / ist
Korban tewas bersimbah darah di dalam rumahnya, Selasa (29/12/2020). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - J Sianipar (28) meninggal dunia usai ditikam maling yang masuk ke dalam rumahnya.

Kejadian nahas yang dialami korban sendiri terjadi di lingkungan 24, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Sumatera Utara, Selasa (29/12/2020) pagi.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, para pelaku dikabarkan masuk melalui genteng belakang rumah.

Korban yang memergoki para pelaku kemudian mendapat empat tusukan senjata tajam dan meninggal dunia.

Dari keterangan R (47) mengungkapkan, bahwa para pelaku masuk kerumah korban sekitar pukul 05.00 WIB berjumlah dua orang.

Saat hendak masuk, korban yang sedang tertidur lelap tersentak terbangun menyadari ada orang tidak dikenal memasuki rumahnya.

"Saat itu juga korban memergoki para pelaku dan langsung terjadi baku hantam antara keduanya. Korban mengalami empat tusukan dibagian tubuhnya diantara tusuk itu mengenai dada korban dan perut," ujarnya.

Lanjutnya, para pelaku yang diduga berjumlah dua orang tersebut langsung kabur setelah menikam korban.

"Kayaknya belum sempat mengambil barang barang berharga milik korban.Saya mendengar teriakan maling di sebelah, saya langsung ke luar rumah dan mendatangi suara tersebut bersama warga lainnya. Kami temukan korban sudah terkapar di lantai rumahnya dengan bersimbah darah korban masih hidup dan segera dilarikan warga ke RSU PHC Belawan saat diperiksa korban sudah tidak bernyawa," ungkapnya.

Informasi tambahan yang berhasil dihimpun, korban sehari-hari bekerja sebagai mekanik handphone dan penyewaan papan bunga.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, korban sempat menyebutkan ciri-ciri pelaku. Di mana pelaku yang menganiaya dirinya mengenakan baju kaos lengan panjang berwarna merah.

Tidak hanya itu, menurut keterangan tetangga, korban juga sempat minta air minum kepada ibunya.

Terkait kejadian itu, Kepala lingkungan 24 Kelurahan Pekan Labuhan, Abdurrahim membenarkan kejadian pencurian yang berujung kematian itu. 

Menurut Abdurrahim pihaknya bersama warga melacak ciri-ciri pelaku yang disebutkan korban.

"Saya bersama warga lacak pelaku sebagaimana yang disebutkan korban. Dari ciri-ciri tersebut ada yang kita curigai. Namun orang yang kita tuju tidak ada di rumahnya", kata Abdurrahim.

(mft/tribun-medan.com/tribunmedan.id)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved