Breaking News

WHO Kecewa pada China, Tim Penyelidik Asal Virus Corona Ditolak Masuk Wuhan pada Menit Terakhir

WHO direncanakan mengirim 10 orang tim ahli internasional ke China selama berbulan-bulan dengan tujuan menyelidiki asal hewan dari pandemi.

Editor: Tariden Turnip
youtube Zhang Zan/dailymail
WHO Kecewa pada China, Tim Penyelidik Asal Virus Corona Ditolak Masuk Wuhan pada Menit Terakhir. Korban virus Corona di Wuhan China, kota pertama di dunia yang melaporkan penyebaran Covid-19. 

TRIBUN-MEDAN.COM - WHO Kecewa pada China, Tim Penyelidik Asal Virus Corona Ditolak Masuk Wuhan pada Menit Terakhir

Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus secara terbuka melontarkan kekecewaannya pada China.

China menolak masuk tim investigasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang akan menyelidiki asal-usul virus corona di kota Wuhan

Padahal Desember 2020, Pemerintah China telah menyetujui sebuah penyelidikan oleh tim WHO di kota Wuhan - setelah melalui proses negosiasi yang memakan waktu berbulan-bulan.

Dua anggota telah memulai perjalanan mereka ke China- namun satu orang ditolak masuk dan telah kembali, dan yang lainnya kini sedang transit di negara ketiga.

WHO mengatakan penolakan itu terjadi karena masalah terkait izin visa.

Padahal, pada Desember lalu, Pemerintah China telah menyetujui sebuah penyelidikan oleh tim WHO di kota Wuhan - setelah melalui proses negosiasi yang memakan waktu berbulan-bulan.

Virus Covid-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019, dengan wabah awal terjadi dan terkait dengan aktivitas di pasar.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan "sangat kecewa" karena China belum juga menyelesaikan surat izin kedatangan tim WHO "mengingat dua anggota telah memulai perjalanan mereka dan yang lainnya tidak dapat melakukan perjalanan pada menit terakhir".

"Saya telah diyakinkan bahwa China tengah mempercepat prosedur internal untuk penempatan sedini mungkin," katanya kepada wartawan di Jenewa pada Selasa.

Dia menjelaskan bahwa dia telah melakukan kontak dengan pejabat senior China untuk menekankan "bahwa misi tersebut adalah prioritas WHO dan tim internasional".

Dalam tim penyelidikan itu, WHO direncanakan mengirim 10 orang tim ahli internasional ke China selama berbulan-bulan dengan tujuan menyelidiki asal hewan dari pandemi dan bagaimana virus pertama kali menyebar ke manusia.

Bulan lalu diumumkan bahwa penyelidikan akan dimulai pada Januari 2021.

Dua anggota tim internasional telah berangkat ke China pada Selasa pagi lalu, kata WHO.

Menurut kantor berita Reuters, kepala kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan satu orang telah kembali dan satu orang lainnya kini sedang transit di negara ketiga.

Covid-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi hubei, China pada akhir 2019.

Asumsi awal, virus itu muncul dari pasar yang menjual hewan untuk diambil dagingnya. Diduga bahwa di sinilah virus bertransmisi dari hewan ke manusia.

Namun asal muasal virus masih diperdebatkan. Beberapa ahli berpendapat bahwa pasar mungkin bukan asalnya, melainkan menjadi wadah yang meningkatkan penyebaran.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus corona yang mampu menginfeksi manusia mungkin telah beredar tanpa terdeteksi pada kelelawar selama beberapa dekade.

Namun, tidak diketahui, inang hewan perantara apa yang menularkan virus antara kelelawar dan manusia.19.

Australia memimpin seruan awal untuk penyelidikan asal-usul virus di China, sebuah langkah yang meningkatkan ketegangan dengan China.

Penduduk muda Wuhan belakangan ini sudah bisa menjelajahi malam ditengah kerumunan orang.
Penduduk muda Wuhan belakangan ini sudah bisa menjelajahi malam ditengah kerumunan orang. (AFP PHOTO/HECTOR RETAMAL)

'Politik tak akan hentikan penyelidikan'
Ilmuwan Australia Dominic Dwyer, yang akan bergabung dengan tim beranggotakan 10 orang ke China, mengatakan kepada ABC jika ia tidak akan membiarkan politik menghalangi penyelidikan.

"Sebagai seorang dokter dan ilmuwan, saya pikir politik memperumit mendapatkan jawaban," kata Profesor Dwyer.

"Jadi saya lebih suka mengesampingkannya dan membiarkan orang lain memperdebatkan hal itu."

Profesor Dwyer, seorang ahli mikrobiologi di Westmead Hospital di Sydney, mengatakan penyelidikan nantinya akan menemukan beberapa jawaban, meski tidak semuanya.

"Menemukan hewan asli atau 'pasien nol' mungkin sangat sulit jika bukan tidak mungkin," katanya.

"Tapi saya yakin kita pasti akan menemukan jawaban untuk beberapa pertanyaan, dan pengalaman saya jika kita duduk dengan kolega kita di mana saja, dan kita menghormati kemampuan satu sama lain, kita benar-benar bisa mendapatkan jawabannya.

"Ilmuwan China, mereka ingin tahu jawabannya juga."

Profesor Dwyer mengatakan tim sains international ini nantinya akan mengumpulkan dan membangun pengetahuan yang sudah didapat oleh otoritas China sebelumnya.

"Jelas pihak China telah melakukan banyak pekerjaan untuk mencoba memahami apa yang terjadi," katanya.

"Jadi, ini masalah meninjau apa yang telah mereka lakukan sejauh ini, menanyakan pendapat mereka tentang apa yang mungkin terjadi sesuai pengetahuan mereka dan bekerja dengan mereka untuk membantu mengisi kekosongan dari yang belum diketahui."

Badan kesehatan PBB pernah menerima kritikan tajam dari Presiden Donald Trump dan pejabat di Amerika Serikat lainnya karena WHO dituduh telah memberikan penghormatan dan pujian berlebihan kepada China soal bagaimana menangani virus korona di awal pandemi.

Pihak WHO juga pernah melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping saat pandemi dimulai.

Virus corona telah dilaporkan melanda di lebih dari 210 negara sejak pertama kali dilaporkan di China pada Desember 2019. (bbc/abc)

Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved