BERDOA di Kuil, Wanita 50 Tahun Diperkosa (Digilir) sang Pendeta dan Dua Anak Buahnya hingga Tewas
Setelah 18 jam dilaporkan, baru lah jasad korban diotopsi hingga terungkap kebiadaban sang pendeta. Akibat pelaku utama sempat kabur.
Dalam Laporan Pengaduan keluarga, korban u pergi ke kuil yang terletak di pinggiran desanya pada Minggu sore dan tidak kembali.
Malam itu, pendeta kuil dan dua pembantunya membawa jenazahnya ke rumah dengan mobil dan memberi tahu keluarga bahwa dia jatuh ke dalam sumur kering di dalam area kuil.
“Pendeta dan anak buahnya meninggalkan rumah dengan tergesa-gesa. Kami kaget melihat kondisi tubuh. Pakaian di bagian bawah tubuh berlumuran darah dan satu kaki tampak retak, ” kata seorang kerabat dekat keluarga yang tidak mau disebutkan namanya.
Menteri Kepala (Gubernur) Uttar Pradesh Yogi Adityanath memerintahkan tindakan tegas terhadap terdakwa dan mengarahkan satuan tugas khusus (STF) untuk membantu penyelidikan.
“Menteri Kepala telah memerintahkan kepolisian untuk menyiapkan laporan rinci tentang insiden Badaun dan juga mengarahkan STF untuk membantu penyelidikan,” kata juru bicara pemerintah Uttar Pradesh.
Pemerintah Uttar Pradesh juga menjanjikan hadiah 25.000 rupee (setara Rp 48 juta) untuk penangkaan pelaku utama pendeta Satyaveer alias Satya Narayan.
Hakim distrik Badaun Kumar Prashant, dan pejabat senior pemerintah Uttar Pradesh sudah bertemu keluarga korban pada hari Rabu.
Prashant mengumumkan bantuan 10 lakh rupee (setara Rp 190.172.750 )untuk keluarga.
“Bantuan apapun yang bisa diberikan akan diberikan. Dia adalah seorang anganwadi sahayika (pembantu). Kami juga memperhatikan keamanan keluarga, ”kata hakim distrik.
Dia juga mengumumkan bahwa National Security Act (NSA) akan diberlakukan terhadap tersangka.
“Kami yakin bahwa insiden ini adalah kasus yang sesuai untuk NSA dan kami akan mengambil tindakan terhadap tersangka di bawah NSA. Kasus ini akan disidangkan di fast track court, ” tambahnya.
Komisi Nasional Wanita (NCW) India meminta intervensi segera dari polisi dan mengatakan akan mengirim anggotanya untuk menyelidiki insiden tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, komisi mengatakan pihaknya sangat terganggu dengan insiden tersebut dan dugaan sikap apatis polisi.
Juru bicara Kongres Randeep Singh Surjewala menyebut insiden itu "mengerikan" dan "memalukan bagi kemanusiaan".
Partai Samajwadi menuntut agar yang bersalah dihukum sedini mungkin. Pemimpin Partai Bahujan Samaj Mayawati menyebut insiden itu "sangat menyedihkan" dan "sangat terkutuk".(thehindu/timeofindia)