News Video
Warga Pinggir Rel Kereta Api Medan Tembung Sering Jemur Sampah Plastik di Tengah Rel
Terkait sampah plastik yang mengular ini, Ahmad mengakui bahwa pengoperasian kereta api menjadi terganggu lantaran sampah sering terangkat ke rel.
Warga Pinggir Rel Kereta Api Medan Tembung Sering Jemur Sampah Plastik di Tengah Rel
Tribun-Medan.com, Medan - Perlintasan rel kereta api di Jalan Padang, Bantan, Kecamatan Medan Tembung terlihat kumuh dengan sampah plastik yang bertebaran di sepanjang rel, Jumat (8/1/2021).
Amatan Tribun Medan, tumpukan sampah plastik mengular sepanjang puluhan meter di sisi pinggir rel.
Tidak jauh dari lokasi sampah, ada enam petugas PT KAI Divresedang melakukan pemeliharaan seperti membersihkan rumput liar dan komponen yang menganggu pengoperasian kereta api.
Pelaksana Resor Jalan Rel PT. KAI, Ahmad mengungkapkan bahwa kegiatan pemeliharaan di Jalan Padang akan dilakukan sepanjang 400 meter untuk membersihkan tanaman liar dna
"Dari petugas PT KAI untuk perawatan jalur yang dikhususkan untuk membersihkan area sekitar rel. Disini memang kita dituntut untuk membersihkan segala tanaman liar dan merapikan material yang menganggu," ungkap Ahmad kepada Tribun Medan.
Terkait sampah plastik yang mengular ini, Ahmad mengakui bahwa pengoperasian kereta api menjadi terganggu lantaran sampah sering terangkat ke rel atau tersangkut saat kereta api melintas.
"Kita tidak tahu ini sejak kapan tapi selama kita kerja ini sudah berlangsung oleh masyarakat sekitar untuk sampah-sampah ini. Pastinya ini sangat mengganggu ya karena perjalanan KAI ini di atas rel dan sampah-sampah berserakan di pinggir rel terlebih lagi jika sampah terangkat itu bisa membahayakan masinis dalam melakukan operasional," ujarnya.
Selain itu, Ahmad bersama rekan PT KAI yang lain tak jarang harus bersitegang dengan warga pinggir rel dikarenakan harus merapikan tanaman milik warga yang berada di area rel.
"Kalau konflik sama warga udah capeklah selalu. Karena kan kita merapikan sekitar rel yang mungkin ada tanaman warga yang gak terima dipangkas. Tapi ya kebal muka ajalah namanya sudah kewajiban kita. Kalau mengenai sampah ini kita sudah sering sosialisasi tapi ya pasti ada yang tak terima," pungkas Ahmad.
(cr13/tribun-medan.com)