Mengira Dirinya Tuhan, Pemuda 30 Tahun Penggal Kepala Ayah dan Kerabat, Sebut Persembahan untuk Dia

Seorang pria yang mengira dirinya adalah Tuhan, memenggal kepala ayahnya dan seorang kerabat untuk menjadi kurban persembahan pada dirinya sendiri.

Mirror
Seorang pemuda bunuh ayah karena mengira dirinya Tuhan 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria yang mengira dirinya adalah Tuhan, memenggal kepala ayahnya dan seorang kerabat untuk menjadi kurban persembahan pada dirinya sendiri.

Pelaku adalah Dmitry Ponomarenko (30) terlihat berjalan telanjang di jalan di Odessa, Ukraina, membenturkan kepala ayahnya yang terpenggal ke mobil yang diparkir, kata polisi.

Tetangga melihatnya meninggalkan flatnya dengan berlumuran darah, sambil memegang kepala ayahnya yang berusia 53 tahun, Igor Ponomarenko.

Saat diinterogasi, Dmitry mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah Tuhan dan mempersembahkan kurban untuk dirinya sendiri.

Seorang warga yang tinggal di blok apartemennya menceritakan bagaimana Dmitry setelah menjalankan aksinya.

"Seorang pria berlumuran darah dan dibungkus, memegang kepala yang sudah terpenggal, keluar dari pintu masuk, duduk di bangku dan menyalakan rokok," kata warga.

Baca juga: Seorang Ayah Gantung Diri, Hanya Karena Pernikahan Anak Tak Sesuai Primbon

Ketakutan dengan apa yang dilihatnya, saksi yang ketakutan menelepon layanan darurat.

Polisi bergegas ke tempat kejadian dan menahan Ponomarenko yang berkeliaran di sekitar Odessa dengan kepala ayahnya, menurut penonton.

Dia dilaporkan memegang kepala ayahnya di tangannya dan mengatakan kepada polisi bahwa dirinya adalah Tuhan yang tidak disembah.

Polisi menemukan dua pria tewas di apartemennya.

Mayat sang ayah Igor Ponomarenko yang dipenggal terbaring di tempat tidur.

Sementara kerabat lainnya yang jadi korban Aleksandr Demchenko (32) juga ditemukan dalam kondisi luka irisan di seluruh tubuh .

Ketika ditanya mengapa dia membunuh para korban, Ponomarenko mengatakan bahwa itu adalah keharusan.

Baca juga: Seorang Pria Putuskan Pacaran dengan Boneka, Pusing Karena Perempuan Terlalu Banyak Permintaan

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved