Alami Kritis 3 Hari Terakhir, Bayi Kembar Siam Adam dan Aris Sudah Lepas Alat Bantu Pernafasan
Sementara, dr Rina C Amalia Saragih, M.Ked (Ped), Spesialis Anak menjelaskan bahwa saat ini kedua bayi tersebut dalam proses penyembuhan luka.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kondisi bayi kembar siam Adam dan Aris RSUP Haji Adam Malik telah lepas dari alat bantu pernafasan sejak terakhir menjalani operasi pemisahan pada 20 Januari 2021.
Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP Haji Adam Malik, Prof dr Guslihan Dasa Tjipta menyebutkan bahwa kondisi bayi pada tiga hari terakhir sempat mengalami masa kritis.
"Untuk Adam dan Aris sudah dilakukan operasi pada 20 Januari, jadi bayi ini sudah dipisahkan. Pada kondisi hari pertama sampai ketiga masih dapat stabil tapi pada saat itu ada demam," jelasnya pada saat konfrensi pers, Senin (1/2/2021).
Namun, kondisi kedua korban mulai membaik pada seminggu pasca operasi dimana bayi berumur 1 tahun 1 bulan tersebut sudah lepas dari alat bantu pernafasan.
"Tetapi setelah seminggu setelah operasi, bayi ini sudah tidak memakai bantu alat nafas lagi dua-duanya. Dan sudah lebih baik. Jadi untuk Adam sudah tidak memakai alat bantu nafas sejak tanggal 27 Januari, sedangkan Aris sudah tidak memakai alat bantu pada tanggal 28 Januari," beber Guslihan.
Lebih lanjut, ia menyebutkan update terbaru kondisi korban hingga hari ini kedua bayi sudah dalam kondisi stabil penuh.
"Kemudian sampai ini, demam bayinya sudah tidak. Makanya kondisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan hari sebelumnya. Tapi kondisi bayi ini masih tetap dirawat intensif untuk sampai pada keadaan yang lebih baik lagi. Jadi pada saat ini mereka mendapatkan perawatan intensif terus menerus..Sementara pada keadaan hari ini bayi dalam keadaan stabil penuh dan sudah tidak demam lagi," ungkap Guslihan.
Sementara, dr Rina C Amalia Saragih, M.Ked (Ped), Spesialis Anak menjelaskan bahwa saat ini kedua bayi tersebut dalam proses penyembuhan luka.
"Setelah operasi pemisahan bayi diberikan di ruang intensif anak. Selama 12 hari rawatan ada beberapa kondisi yang distabilisasi namun sampai saat ini relatif stabil. Dan sampai ssaat ini dalam proses penyembuhan luka," pungkasnya
(vic/tribunmedan.com)