Korea Utara Dapat Uang 4,4 Triliun lewat Cara Kotor demi Bangun Nuklir, PBB Berang dan Beri Laporan

Korea Utara justru memeroleh uang dalam jumlah yang sangat besar saat krisis kesehatan dan ekonomi tengah melanda dunia.

AFP/KCNA VIA KNS
Gambar yang diambil pada 24 Agustus 2019 dan dirilis 25 Agustus oleh kantor berita Korea Utara 9KCNA) memperlihatkan Pemimpin Korut kim Jong Un merayakan uji coba senjata peluncur roket berukuran besar di lokasi yang tidak diketahui. (AFP/KCNA VIA KNS) 

Korea Utara memang terkenal melakukan serangan dunia maya dengan memanfaatkan hacker untuk mencuri dana virtual, untuk pembiayaan nuklirnya.

Serangan dunia maya Korea Utara menargertkan lembaga keuangan dan rumah pertukaran mata uang virtual telah menghasilkan uang untuk program pengembangan senjatanya, kata panel tersebut.

Laporan itu menambahkan, "Ini menampilkan sistem rudal balistik jarak pendek, jarak menengah, kapal selam dan antarbenua baru di parade militer."

"Mereka mengumumkan persiapan untuk pengujian dan produksi hulu ledak rudal balistik baru dan, pengembangan senjata nuklir taktis, dan meningkatkan infrastruktur rudal balistiknya," katanya.

Laporan itu juga mencatat bahwa Korea Utara telah mampu menghindari sanksi, mengembangkan senjatanya, mengimpor minyak sulingan secara ilegal, mengakses saluran perbankan internasional dan melakukan aktivitas cyber yang berbahaya.

Berang Dilabeli Perempuan Murahan, Begini Respons Menohok Awkarin yang Bungkam Netizen Julid

"total pencurian aset virtual dari 2019 hingga November 2020 bernilai sekitar 316,4 juta dollar AS (Rp4,4 triliun)," lapor Independent .

Laporan itu mengklaim bahwa dalam perkembangannya bangsa Asia telah menghasilkan bahan fisil yang dibutuhkan untuk senjata nuklir.

Diktator Korea Utara Kim Jong-un bulan lalu telah berbicara tentang memperkuat pencegah nuklir negaranya selama kongres raksasa partai yang berkuasa.

Meski, negara itu pernah menghadapi sanksi berat dari dewan keamanan PBB karena melakukan uji coba nuklir pada 2006.

Tetapi Korea Utara terus menguji senjatanya dan laporan itu juga menyatakan bahwa Korea Utara terus mencuci mata uang kripto yang dicuri.

Para ahli mengatakan Korea Utara melakukan pencurian, melalui broker aset virtual over-the-counter di China untuk memperoleh mata uang yang didukung pemerintah, seperti dolar AS.

Mereka mencatat bahwa "analisis awal" sangat menyarankan kaitannya dengan Korea Utara.

Microsoft mengaitkan Korea Utara November lalu dengan serangkaian percobaan serangan dunia maya oleh operasi bayangan yang disebut Lazarus Group.

Kelompok itu berada di bawah sanksi AS karena diduga sebagai unit peretasan yang didukung negara, yang diduga menyamar sebagai perekrut pekerjaan dalam upaya mencuri kredensial masuk.

Adik perempuan diktator Kim Jong-un yang menakutkan dikatakan memimpin unit spesialis peretasan bernama Bureau 325.

Korea Utara juga telah mengembangkan vaksin Covid menggunakan data yang diretas dari ilmuwan asing, kata laporan lain.

Surat kabar Korea Selatan, Daily NK melaporkan bahwa vaksin buatan negara nakal itu sudah menjalani uji coba pada manusia Tahap III.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved