Perayaan Tahun Baru Imlek di Sumut

Merayakan Imlek Saat Pandemi Covid-19, Anggota DPR Sofyan Tan Makan Bareng Keluarga Via Virtual

Anggota DPR RI Sofyan Tan mengatakan, pada perayaan Imlek tahun ini dirinya hanya di rumah bersama keluarganya.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/LISKA
ANGGOTA DPR RI dr Sofyan Tan 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Momen perayaan Imlek pada saat pandemi Covid-19 tentu berbeda dengan biasanya.

Jika biasanya perayaan Imlek bisa berkumpul beramai-ramai, maka tahun ini terasa sangat berbeda.

Hal ini dirasakan oleh politikus PDI Perjuangan, Sofyan Tan. Anggota DPR RI ini mengatakan, pada perayaan Imlek tahun ini dirinya hanya di rumah bersama keluarganya.

"Hanya di rumah saja, tidak keluar, tidak bertamu," katanya, Jumat (12/2/2021).

Saat ini, Sofyan Tan yang sedang berada di Medan bahkan hanya bisa berkumpul dan makan bersama keluarganya melalui virtual.

Hal ini lantaran anak-anaknya yang berada di luar kota dan luar negeri tidak bisa pulang untuk merayakan Imlek bersama.

"Sejak semalam kita sembahyang pada malam pergantian tahun. Setelah itu kita kumpul bersama introspeksi diri dan kemudian ketemu virtual dengan anak-anak saya. Mereka sedang makan, kita juga sedang makan. Jadi seolah-olah makan bersama," katanya.

Ditanya mengenai makanan wajib yang harus ada saat perayaan Imlek, ia mengatakan makanan wajib tersebut harus ada ikan dan makanan yang mengandung makna menyatu, yaitu makanan manis.

"Kita itu yang pasti gak boleh yang asin-asin. Harus manis-manis," ujarnya.

Meski tidak bertemu secara langsung, Sofyan mengatakan tetap bisa menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga pada saat Imlek.

Tak hanya itu, Sofyan mengatakan, Imlek tahun ini tentu sangat berbeda. Tahun ini, ia merasa merayakannya lebih santai.

"Lebih santai ya tahun ini, karena tidak capek. Biasanya kan sampai 3000-an orang datang open house. Tahun ini para simpatisan, tamu kita sudah paham situasinya," ujarnya.

Dikatakannya, ucapan masih banyak datang dari kalangan teman-teman, keluarga dan simpatisan melalui WhatsApp, Virtual maupun Video Call.

Sofyan mengatakan, makna perayaan Imlek hampir sama seperti agama yang lain. Pada saat pergantian tahun bahwa semua orang ingin menjadi lebih baik lagi ke depannya.

"Misalnya pada tahun Kerbau ini, kerbau adalah binatang yang sangat dekat dengan manusia dan membantu manusia. Karena itu sifat kerbau yang rajin dan bekerja keras tentu memberikan makna bahwa setelah pandemi Covid-19 itu kita doakan setelah vaksin berjalan, maka semua orang harus kerja kera untuk membangun ekonomi lagi," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved