Menikmati Pemandangan Danau Toba dari Museum TB Silalahi Center
Sarung tangan berbahan plastik juga diberikan kepada masing-masing pengunjung yang akan masuk ke museum.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dalam beroperasional di tengah pandemi Covid-19, Museum TB Silalahi Center menyiapkan protokol kesehatan bagi para pengunjungnya. Selain itu kini penyemprotan disinfektan dilakukan secara rutin di museum yang berlokasi di Balige ini.
Museum ini juga menjadi salah satu museum yang sudah mendapatkan sertifikasi Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Sejak awal pandemi kami berbenah menyiapkan protokol kesehatan. Kami sempat tutup awal pandemi lalu buka kembali di Juli. Sejak saat itu setiap pemeliharaan di hari Senin, seluruh area kami semprot desinfektan begitupun setelah selesai penyelenggaraan event kami semprot juga," kata Humas di Museum TB Silalahi Center Ondi Siregar, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Ini Profil Perusahan Swiss Mister Loo yang Ditunjuk Luhut Urus Toilet Umum di Pariwisata Danau Toba
Sebelum masuk ke museum ini seluruh pengunjung akan diukur suhu tubuhnya. Sarung tangan berbahan plastik juga diberikan kepada masing-masing pengunjung yang akan masuk ke museum.
"Di setiap pintu masuk bangunan ada fasilitas cuci tangan. Sekarang jumlah pengunjung dalam satu ruangan juga dibatasi maksimal 50 orang," katanya.
Diakuinya, jumlah pengunjung berkurang selama pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, pada hari kerja saja pengunjung bisa mencapai 300 sampai 400 orang.
"Namun sejak pandemi di hari biasa sekarang pengunjung tak sampai 100 orang. Sedangkan di akhir pekan selama pandemi ini paling 200 orang," katanya.
Kawasan ini memiliki dua bangunan utama. Pertama merupakan museum pribadi tempat penyimpanan koleksi pribadi TB Silalahi, sementara yang kedua merupakan Museum Batak Balige.
Selain menikmati wisata sejarah, di sini juga wisatawan bisa menikmati indahnya pemandangan Danau Toba. Selain itu Anda juga bisa mengunjungi Huta Batak dan menyaksikan barisan rumah adat atau ruma yang berhadapan dengan sopo.
Fungsi ruma digunakan sebagai tempat tinggal keluarga, sedangkan sopo digunakan sebagai tempat penyimpanan atau lumbung.
"Untuk masuk ke museum ini diberlakukan tiket masuk yakni Selasa sampai Jumat Rp 15 ribu. Sedangkan Sabtu dan Minggu Rp 20 ribu," pungkasnya.
Polisi Mengamuk di Cafe, Tembak Anggota Kostrad hingga Tewas, Berawal dari Cekcok Tagihan Miras |
![]() |
---|
Prajurit Kostrad TNI AD Tewas Ditembak Oknum Polisi Brigadir Cornelius Siahaan di RM Kafe |
![]() |
---|
Kapolda Irjen Martuani Tegas, Tak Akan Beri Ampun untuk Aipda Roni Syahputra yang Cekik 2 Gadis Muda |
![]() |
---|
Foto Amanda Manopo Angkat Kaki di Mobil Curi Perhatian, Selain Foto Seksi di Instagram |
![]() |
---|
Mengamuk Disodori Bill Rp 3.3 Juta, Anggota Polisi Tembak 4 Orang, 3 Tewas, Termasuk 1 Anggota TNI |
![]() |
---|