Breaking News

Disanksi PBB, Terungkap Cara Korea Utara Membiayai Negaranya dan Kim Jong Un, Bentuk Pasukan Cyber

Ketiga peretas bertanggung jawab atas serangkaian serangan dunia maya yang dimulai pada tahun 2014.

Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan layar Daily Mail
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berpose bersama para jenderal yang memegang pistol. 

Skema lain yang diduga termasuk perampokan ATM senilai $ 6,1 juta dari Bank Islami di Pakistan, pembuatan ransomware WannaCry 2.0 yang merusak yang digunakan untuk memeras perusahaan dan Layanan Kesehatan Nasional Inggris.

Peretas Korea Utara diduga mencuri $ 75 juta dari perusahaan cryptocurrency Slovenia, $ 25 juta dari perusahaan cryptocurrency Indonesia, dan hampir $ 12 juta dari perusahaan New York menggunakan pintu belakang cryptocurrency yang berbahaya.

Kadang-kadang, tiga peretas Korea Utara bekerja dari lokasi di negara lain termasuk Rusia dan China, kata pejabat AS.

Beberapa kampanye spear-phishing menargetkan karyawan kontraktor pertahanan AS, perusahaan energi, kedirgantaraan, dan teknologi, serta Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan AS, kata para pejabat.

Poster buronan Kim Il, yang menurut AS adalah anggota badan intelijen militer Korea Utara
Poster buronan Kim Il, yang menurut AS adalah anggota badan intelijen militer Korea Utara (US Department of Justice via AP)

Biro 121 Pasukan Rahasia Korea Utara yang Bertugas Melalui Dunia Maya

Reconnaissanse Bureau of the General (RGB), adalah organisasi intelijen yang bertanggung jawab atas kegiatan klandestin Korea Utara.

Misinya meliputi spionase dunia maya dan perang dunia maya dan bertanggung jawab atas Biro 121, pasukan rahasia Korea Utara yang berbahaya.

Agensi ini bisa dibilang legenda di kalangan komunitas cybersecurity.

Keberadaan mereka pertama kali terungkap pada bulan Desember 2014.

Yakni saat mereka meluncurkan serangan dunia maya pada sistem Sony Pictures selama rilis film The Interview, sebuah film Barat yang memparodikan Kim Jong-Un.

Pada Juli 2020, Angkatan Darat AS merilis laporan bertajuk Taktik Korea Utara.

Satu bagian dari laporan ini melihat secara khusus peperangan elektronik (EW) dan keterlibatan Biro 121.

Laporan itu memperkirakan bahwa badan tersebut memiliki sekitar 6.000 anggota.

Dan kebanyakan dari mereka beroperasi di luar Korea Utara.

Melainkan, di tempat-tempat seperti Rusia, Belarusia, dan China.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved