3 Tahun Berjuang Lawan Kanker, Pengantin Wanita Meninggal 10 Hari usai Wujudkan Pernikahan Impian

Pengantin wanita yang menderita kanker langka stadium akhir, meninggal dunia 10 hari setelah pernikahan impiannya

Newsflash
Pengantin wanita sakit kanker akhirnya mewujudkan pernikahan impiannya dan meninggal 10 hari setelahnya 

TRIBUN-MEDAN.com - Setelah mewujudkan pernikahan impiannya, pengantin wanita yang menderita kanker stadium akhir, meninggal dunia 10 hari kemudian.

Ia adalah Adarlele Ribas de Andrade, didiagnosis menderita sarkoma Ewing, kanker langka yang memengaruhi tulang atau jaringan lunak di sekitarnya.

Mengetahui dia memiliki sedikit waktu tersisa, Adarlele memutuskan untuk melangsungkan pernikahan dengan cinta sejatinya.

Baginya, hal ini dilakukan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga dan teman-temannya.

Pengantin wanita berusia 26 tahun itu didiagnosis kanker langka sejak Mei 2018.

Adarlele Ribas de Andrade berjuang 3 tahun melawan kanker langka
Adarlele Ribas de Andrade berjuang 3 tahun melawan kanker langka (Newsflash)

Baca juga: Mengamuk Disodori Bill Rp 3.3 Juta, Anggota Polisi Tembak 4 Orang, 3 Tewas, Termasuk 1 Anggota TNI

Bertahun-tahun berjuang dengan berbagai perawatan, sayangnya Adarlele tidak dapat mengalahkan penyakit tersebut.

Pada saat pernikahan saja, penduduk asli kotamadya Uniao da Vitoria, Brasil itu mengonsumsi hingga 10 tablet morfin sehari.

Bersyukurnya dia akhirnya menemukan bahwa cinta menghiburnya selama masa-masa sulit ini.

Dia bertemu Ruan Pablo de Lara, pria baik hati berusia 28 tahun secara online tahun lalu dan pasangan itu langsung cocok.

Adarlele dan kekasihnya Ruan Pablo de Lara, menggelar pernikahan impian mereka di tengah kondisi wanita itu yang semakin melemah
Adarlele dan kekasihnya Ruan Pablo de Lara, menggelar pernikahan impian mereka di tengah kondisi wanita itu yang semakin melemah (Newsflash)

Mereka mengatur pernikahan mereka untuk akhir tahun yang sama, rencana yang harus ditunda sementara karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Dimulai dari Terobsesi Warna Pink, Wanita ini Kini Menjadi Bintang Mampu Bangun Rumah Harga Miliaran

Namun, ketika Adarlele mengetahui bahwa kankernya telah memburuk dan perawatannya hanya akan bersifat paliatif, pasangan itu memutuskan untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk menjalani pernikahan.

Upacara itu membuat Adarlele untuk sementara melupakan rasa sakitnya dan dia semua tersenyum pada hari besar itu.

Adarlele Ribas de Andrade

Meskipun dia memasuki gereja dengan kursi roda, dia berhasil berdiri untuk mencium pengantin pria di depan teman-teman dan anggota keluarga pasangan yang berkumpul.

Seorang pengiring pengantin pria bernama Felipe Joao Vetterlein mengatakan kepada media lokal: "Saya yakin bahkan hati yang paling keras pun menangis hari itu."

Pernikahan tersebut berlangsung pada 6 Februari dan sayangnya Adarlele meninggal dunia 10 hari kemudian.

Felipe mengatakan kepada media lokal: "Senyumannya akan meninggalkan kesan terbesar pada kami." (sal/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved