Oknum Polisi Pembunuh Dua Gadis

INILAH Motif Aipda Roni Syahputra Bunuh Rizka Fitria dan Aprilia Cinta, Bukan Cinta Terlarang

"Waktu ditanya polisi dia jawab karena sakit hati, kan dia yang tahu," jelasnya

Istimewa
Pesan terakhir Riska Fitria sebelum ditemukan tewas tergeletak di Jalan Lintas Sumatera. 

“Sejauh ini kasusnya masih dalam tahap penyelidikan,” terang Pandu.

Terkait kasus ini, sebelumnya jenazah Rizka dan Aprilia ditemukan di lokasi terpisah.

Jenazah Rizka ditemukan sopir truk tergeletak di Jalan Lintas Sumatera, persisnya di Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).

Saat ditemukan, perempuan yang bekerja sebagai pegawai harian lepas (PHL) Polres Pelabuhan Belawan ini masih mengenakan baju yang dipakai saat meninggalkan rumah sejak Sabtu (20/2) kemarin.

Sementara itu, jenazah Aprilia ditemukan di Jalan Budi Kemasyarakatan, Lingkungan 24, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat.

Lokasi penemuan jasad Aprilia Cinta ini berada tak jauh dari Polsekta Medan Barat.

Kapolsekta Medan Barat Kompol Afdal mengatakan, dalam kasus ini pihaknya sudah memeriksa delapan orang saksi.

Satu di antaranya merupakan petugas kebersihan yang menemukan jenazah Aprilia.

“Kami juga tengah berupaya mengumpulkan rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi penemuan jenazah. Kemudian, tim juga masih menunggu hasil autopsi RS Bhayangkara Medan,” kata Afdal.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Martuasah Tobing juga menyampaikan hal serupa.

Pihaknya belum bisa memberikan keterangan, lantaran jenazah Aprilia masih diautopsi dokter forensik. “Kita tunggu hasil forensiknya ya,” ujar Martuasah.

Informasi diperoleh Tribun Medan, Aprilia Cinta diduga sempat diikat dan dijerat oleh pelaku pembunuhan.

Pasalnya, di pergelangan tangan korban dan di bagian leher terdapat bekas jeratan.

Namun, apa motif di balik pembunuhan ini, polisi tidak bisa menjawab. Di lokasi lain, Tribun Medan sempat mewawancarai kerabat Aprilia bernama Ami.

Dari penjelasan Ami, Aprilia pada Sabtu (20/2) lalu diajak oleh Rizka. Aprilia pamit untuk membeli kertas kado.

“Setelah dia (Aprilia) pergi, kami pun tidak tahu lagi kabarnya. Tiba-tiba beberapa hari kemudian sudah dapat kabar dia meninggal dunia,” kata Ami menitikan air mata.

Ami pun berharap, aparat kepolisian bisa mengungkap misteri pembunuhan ini.

Wajah Membiru

Jalan Lintas Sumatera, persisnya di Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai yang menjadi tempat penemuan jenazah Rizka Fitria dikenal cukup sepi.

Selama ini, lokasi tersebut merupakan tempat perhentian para sopir truk.

Tak jauh dari lokasi penemuan jenazah, terdapat warung makan yang dikelola oleh Mutia.

Saat diwawancarai Tribun Medan, Mutia sendiri baru tahu di dekat warungnya ada penemuan mayat setelah diberi kabar oleh juru parkir bernama Budi.

Katanya, di semak-semak dekat truk parkir ada jenazah perempuan.

“Waktu ditemukan itu enggak ada berani yang pegang (jenazah korban), hanya melihat saja dari dekat,” kata Mutia.

Beberapa saat kemudian, barulah polisi datang.

Mutia mengatakan jenazah korban ditemukan Senin (22/2/2021) sekira pukul 01.00 WIB.

Sementara itu, Wina, pekerja di warung makan mengatakan bahwa kondisi jenazah Rizka sudah membiru.

Hanya saja, tidak terdapat ceceran darah atau luka menonjol pada tubuh korban.

Saat ditemukan, kondisi jenazah kakinya di atas dan kepalanya di bawah. 

“Mungkin naik mobil itu menurunkan mayatnya, cuma enggak ada nampak pula kami ada mobil berhenti di depan ini,” kata Wina.

Jarak antara penemuan mayat dengan jembatan Sungai Ular hanya sekitar 300 meter.

Pada saat ini banyak orang yang heran mengapa mayat korban lebih dipilih dibuang di pinggir jalan depan usaha rumah makan dibanding di sungai ular.

# TERUNGKAP Pembunuh Rizka Fitria dan Aprilia Cinta, Oknum Polisi Berpangkat Aiptu

(Wen/Vic/Tribun-Medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved