Momen Mengejutkan Wanita Pengunjung Supermarket Lepas Celana Dalam depan Umum Lalu Dijadikan Masker

TRIBUN-MEDAN.com - Momen mengejutkan seorang pengunjung supermarket melepas celana dalam di tengah kermaian lalu mengenakannya sebagai masker, setelah dirinya terus ditolak untuk dilayani.

Video viral menunjukkan pelanggan wanita itu melepas celana dalamnya untuk dipasang di wajahnya setelah diperingatkan bahwa dia tidak akan dilayani tanpa masker Covid.

Insiden aneh tersebut terekam kamera di supermarket Pick n Pay di Afrika Selatan, dan sejak itu menyebabkan kegemparan di dunia maya.

Wanita yang tidak diketahui namanya itu diminta untuk memakai masker oleh satpam, tetapi mengaku tidak memilikinya.

Baca juga: Viral di Media Sosial, Paspampres Tendang Pengendara Moge, Ini Wilayah yang Masuk Klasifikasi Ring 1

Setelah mengancam akan mengeluarkannya dari toko, wanita itu kemudian meraih ke bawah gaunnya dan melepaskan celana dalamnya untuk digunakan sebagai masker darurat.

Sebelumnya muncul juga video seorang pebelanja menyuruh staf supermarket untuk melepas masker wajah mereka, diduga adalah wanita yang sama.

Klip tersebut telah memicu kemarahan online dengan banyak orang mengecam wanita tersebut karena memasuki toko tanpa mengenakan masker wajah.

Seorang pengguna Facebook berkata: "Tetap di rumah dan lakukan belanja online jika Anda tidak suka menggunakan masker."

Baca juga: KUNJUNGI YUK Perpustakaan Gratis di Desa Sihailhail, Ada Berbagai Macam Buku Bagus Bisa Kamu Baca

Yang lain berkomentar: "Ini membuatku muak. Dia sadar akan hukum di seluruh dunia.

"Kami terkena virus yang serius dan (menurutnya) G-string akan menyelamatkannya. Ayo belajarlah. Apa yang harus dipikirkan keluargamu?"

Pada bulan Desember lalu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menekankan bahwa tidak mengenakan masker di depan umum adalah pelanggaran pidana.

Dia berkata: "Seseorang yang tidak memakai topeng bisa ditangkap dan diadili.

"Jika divonis bersalah, mereka akan dikenakan denda atau penjara untuk jangka waktu tidak lebih dari enam bulan atau denda dan penjara." (sal/tribun-medan.com)