Mengenang Pastor Leo Asal Belanda, Bangun Gereja Sesuai Rumah Adat Toba dan Karo Juga Tulis 23 Buku

Di antara buku hasil karyanya, yang paling berkesan bagi Pastor Leo adalah dua kamus yang dihadirkan, yaitu pertama kamus Batak Toba – Bahasa Indonesia, yang kedua Kamus Karo – Bahasa Indonesia; menerjemahkan Kamus Jerman – Batak yang sebelumnya telah dibuat seorang pendeta misionaris HKBP asal Jerman, Johanes Warneck, pada tahun 1905.

Pastor Leo Joosten OFMCap.

TRIBUN-MEDAN.com - Pastor Leo Joosten, OFM Cap meninggal pada Minggu (28/2/2021) pukul 02.28 WIB, di Rumah Sakit Elisabeth, Medan, Sumatera Utara.

Kabar meninggalnya Pastor Leo Joosten ini pertama kali diunggah oleh Pastor Liberius Sihombing, pastor paroki di Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi Berastagi, melalui akun media sosial Facebook.

"Berita dukacita, telah dipanggil Tuhan kembali ke hadiratNya P. Leo Joosten, OFM Cap di RS Elisabet Medan, pada hari Minggu 28 Februari 2021 pukul 02.28 WIB," tulis Pastor Liberius Sihombing OFM Cap, Minggu (28/2/2021), sekitar pukul 4.58 WIB.

Setelah dikonfirmasi, Pastor Liberius Sihombing mengatakan, jenazah Pastor Leo Joosten, OFM Cap disemayamkan di Gereja Katolik Inkulturatif Paroki Berastagi sampai Selasa (2/3/2021) siang.

"Acara penghormatan untuk P. Leo akan diatur kemudian," ujarnya. 

Mengetahui berita kematian ini, sontak umat Katolik di Keuskupan Agung Medan sampaikan ungkapan belasungkawa. 

"Turut berdukacita kita doakan semoga P. Leo beristirahat dalam damai bersama para kudus di Surga," tulis seorang umat Katolik Keuskupan Agung Medan. 

"Turut berduka cita Pastor...selamat jalan Pastor Leo  yang kami sayangi, damailah bersama para kudus di Surga," sambung umat yang lain. 

Seorang Imam dan Penulis Buku