KLB Partai Demokrat di Sumut

Rasa Bersalah dan Malu SBY, Moeldoko Ketum Demokrat versi KLB: Benar-benar Tega dan Berdarah Dingin

Dalam kesempatan itu, SBY secara gamblang menyebut tindakan Moeldoko merupakan perbuatan yang tidak terpuji.

Twitter SBY, @SBYudhoyono via t r ibunnews
Rasa Bersalah dan Malu SBY, Moeldoko Ketum Demokrat versi KLB: Benar-benar Tega dan Berdarah Dingin. Foto Presiden SBY bersalaman dengan Jenderal Moeldoko pada acara pelantikannya sebagai Panglima TNI tahun 2013 

"Jadi saya ingatkan, hati-hati, jangan memfitnah orang. Hati-hati saya ingatkan itu," kata Moeldoko.

"Di Demokrat ada Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), ada putranya, Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut dia?" pungkasnya.

Pidato Perdana Moeldoko setelah Terpilih Jadi Ketum Demokrat versi KLB

Selanjutnya, Moeldoko pun diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato pertamanya sebagai ketua umum.

Moeldoko mengatakan, Assalamualaikum, Alhamdulillah. terimakasih, terimakasih.

"Saudara sekalian, ini adalah pidato pertama saya di depan publik dalam upaya menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia. Saya sungguh mengapresiasi saudara sekalian dari berbagai daerah DPD, DPC, Organisasi, Senior dan Junior yang berani memperjuangkan cita-cita partai," ujarnya, Jumat (5/3/2021) malam.

Baca juga: Pasca Bentrok, Polisi Amankan Lokasi Kongres Luar Biasa Partai Demokrat

Lanjut mantan panglima TNI ini, kegiatan KLB ini adalah konstitusional seperti yang tertuang di ARDT.

"Saya ingin memastikan kepada saudara sekalian, melalui telpon. Makanya saya ke sini walaupun macetnya luar biasa," ungkapnya.

Masih dikatakan Moeldoko, ada yang memilih pak Moeldoko, pak Marzuki, ini lah demokrasi.

"Saya tidak punya kekuatan. Namun ini adalah keyakinan. Pak Marzuki Alie punya pengalaman di politik luar biasa, saya mempunyai pengalaman di militer dan Pemerintah dan didukung dari seluruhnya, menjadikan semangat yang bergejola. Luar biasa. Jika kekuatan ini disatukan. Maka akan menggemparkan Indonesia. Percayalah," katanya.

Sontak, mendengar hal tersebut, para peserta kongres meneriaki yel-yel 'Demokrat, Demokrat.

Masih dikatakan Moeldoko, dirinya ingin mengajak seluruh kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke.

"Untuk sama-sama berjuang dan meraih kembali kejayaan kita. Tidak ada yang tertinggal, semuanya kita bersatu padu. Ini adalah rumah kita bersama," ucapnya.

Sambungnya, teman-teman sekalian. Kekuatan partai Demokrat berada di tangan saudara sekalian.

Panglima tidak ada artinya kalau tidak ada prajurit-prajurit yang tangguh.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved