Seorang Ayah Penggal dan Arak Kepala Putrinya, Membunuh Demi Kehormatan Karena Si Anak Punya Kekasih
Seorang pria diduga memenggal putrinya dan mengarak kepalanya di jalanan. Hal ini biasanya disebut sebagai pembunuhan demi kehormatan.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria diduga memenggal putrinya dan mengarak kepalanya di jalanan.
Hal ini biasanya disebut sebagai pembunuhan demi kehormatan.
Pria tersebut bernama Sarvesh Kumar.
Ia melakukan serangan terhadap putrinya yang berusia 17 tahun bernama Neelam pada 3 Februari di Desa Pandeytara, Uttar Pradesh, India Utara.
Berdasarkan laporan media asing, ia melakukan hal tersebut lantaran kesal karena putrinya menjalin hubungan dengan pria yang tak dikenal.
Kumar direkam berjalan tanpa alas kaki di jalanan sambil menenteng kepala putrinya.
Ia berjalan membawa kepala tersebut menuju kantor polisi.
Ia kemudian diadang oleh penduduk setempat, mereka menggeledahnya untuk melihat apakah dirinya membawa senjata tajam.
Dalam rekaman, Kumar tampak tidak terpengaruh. Dia bahkan menjawab panggilan teleponnya.
Kepada orang-orang, dia memberi tahu tubuh putrinya ada di rumahnya.
Ia juga mengatakan akan membunuh kekasih putrinya jika bisa menemukannya.
Polisi yang dikirim untuk melakukan pemeriksaan post-mortem menemukan tubuh Neelam.
Kumar ditangkap bersama istrinya setelah penduduk setempat memanggil polisi.
Pembunuhan demi kehormatan mengacu pada pembunuhan seseorang, biasanya seorang wanita, karena melanggar norma sosial budaya, komunitas atau agama mereka.
Tindakan kekerasan biasanya dilakukan oleh kerabat korban sendiri yang merasa orang tersebut telah mempermalukan atau mencemarkan nama baik keluarga.
Pada Januari 2021, seorang wanita Arab Saudi dibunuh oleh saudara laki-lakinya sendiri karena dia memiliki akun Snapchat, menurut laporan.
Tagar #SaveManalSisterofQamar mulai beredar luas di kalangan pengguna media sosial berbahasa Arab setelah dugaan kejahatan tersebut.
Slogan aktivis tersebut mengacu pada seorang wanita berusia 26 tahun bernama Qamar, yang hilang di provinsi Al-Kharj di Arab Saudi tengah pada 19 Januari.
Tubuhnya kemudian ditemukan terkubur di gurun pasir.
Saudara perempuan korban, Manal, mencurigai saudara laki-laki yang berpikiran konservatif melakukan kejahatan tersebut.
Manal menulis tentang keyakinannya secara online.
Dia mengklaim orang-orang itu membunuh Qamar karena marah setelah mengetahui dia memiliki akun Snapchat.
Manal dilaporkan ditahan oleh polisi Al-Kharj yang menuntutnya berhenti mempublikasikan kematian saudara perempuannya.
Aktivis hak-hak perempuan kemudian membanjiri media sosial dengan tagar pemberontakan dalam upaya untuk menjelaskan masalah tersebut. (yui/Tribun-medan.com)