KISAH PILU Liburan ke Danau Toba, Dita Tak Henti Ratapi Anak Semata Wayangnya yang Tewas Tenggelam
Bendera warna merah berbahan kertas minyak tertancap di tiang listrik Gang Dulur No 27 F Lingkungan VIII, Kecamatan Medan Johor.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bendera warna merah berbahan kertas minyak tertancap di tiang listrik Gang Dulur No 27 F Lingkungan VIII, Kecamatan Medan Johor.
Dari sana silih berganti para pelayat menuju rumah duka, Abdu Pane (17), anak semata wayang pasangan Haji Azis Pane dan Dita.
Abdu Pane tewas tenggelam di Danau Toba ketika bersama keluarga besarnya tengah berlibur di kawasan wisata ternama itu.
Farhan, tetangga korban yang ikut berwisata ke Danau Toba, menuturkan, jasad Abdu tiba di Medan pada pukul 17.00 WIB. Korban tenggelam Minggu ( 7/3/2021) sekitar pukul 11:30 WIB.
Jenazah Abdu Pane disemayamkan di rumah duka dan akan dikebumikan pada Senin (8/3/2021) esok hari.

Di rumah duka, Minggu malam, pelayat terlihat datang silih berganti.
Kedua orang tuanya tak lagi bisa berkata-kata. Terlihat Dita, ibu korban, tak henti meratapi jasad anaknya.
Dita tampak masih drop atas musibah yang menimpa anak semata wayangnya.
Sejumlah kerabat mencoba menghibur Dita. Beberapa di antaranya berupaya “memaksa” Dita untuk makan agar tak sampai jatuh sakit.
Begitu juga dengan Ayah korban, Azis Pane. Azis yang mengalami sedikit stroke itu nampaknya hanya bisa pasrah menerima takdir ditinggal anak semata wayangya.
Diwawancara Tribun Medan, Azis hanya mengatakan anaknya tenggelam karena berenang tak pakai pelampung.
"Anakku tenggelam karena enggak pakai pelampung," ujar Azis, sambil mengatakan belum bisa banyak bicara.
Ia menuturkan, mereka berangkat ke Danau Toba pada hari Sabtu, bersama para tetangga di kompleknya.
Saat itu, dia dan istrinya pulang terlebih dulu karena ada pesta keluarga yang harus dihadiri di Medan.
Namun, belum lama di perjalanan, Azis dan istrinya dikabari kalau anaknya tenggelam di Danau Toba.