Explore Wisata Alam, Tawarkan Wisata Arung Jeram yang Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga
Camp berada di areal hampir 2 hektar yang berdiri akhir 2010, sedangkan rafting sendiri di Sungai Bingai ini sudah ada sejak 2008.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Explore Wisata menawarkan wisata alam di lembah dengan sungai deras bebatuan serta hutan berbukit.
Explore Wisata yang sudah 11 tahun berdiri ini sangat cocok untuk keluarga ini terletak di Jalan Perkebunan, Desa Durian Lingga, Kecamatan Sei Bungai, Kabupaten Langkat persis di dekat bendungan Namu Sirasira.
Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kota Medan, hanya sekitar 30 sampai 45 menit dengan perjalanan darat.
Satu Owner Explore Sumatera Joni Kurniawan mengatakan wisata keluarga ini menawarkan wisata arung jeram (rafting), berkemah (camping ground), bermain perang-perangan (paintball), api unggun dan lokasi panggangan biasa hingga barbekyu, alunan musik untuk berkaraoke juga tersedia.
"Pengunjung juga dapat menikmati dingin dan jernihnya air yang mengalir deras diantara bebatuan besar, hanya berjarak beberapa meter di depan Explore Sumatera Camp," katanya, Selasa (9/3/2021).
Ia menyebutkan, camp berada di areal hampir 2 hektar yang berdiri akhir 2010, sedangkan rafting sendiri di Sungai Bingai ini sudah ada sejak 2008.
Selain untuk rekreasi keluarga, sambungnya, Explore Sumatera Camp ini sering didatangi sejumlah perusahaan, LSM, kampus-kampus dan kelompok masyarakat lainnya untuk berwisata alam.
"Wisata ini sangat cocok untuk keluarga maupun kelompok masyarakat lainnya yang ingin outbound seperti berkemah hingga berarung jeram," ungkapnya.
Masih dikatakan Joni, untuk bermain arung jeram akan dipandu oleh instruktur yang berpengalaman dan tetap mengikuti protokol kesehatan di mana satu perahu hanya bermuatan empat orang dengan satu pemandu.
"Masalah keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas kami untuk pengunjung. Jangan ragu dan khawatir, arung jeram ini dilengkapi dengan asuransi jiwa," jelas Joni yang juga pengurus besar (PB) Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) ini.
Ia mengatakan para wisatawan yang hadir tidak saja dari dalam negeri, ada juga dari dalam kota maupun luar kota saja.
Melainkan, sambungnya, dari beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunai, Thailand bahkan Eropa.
Joni menceritakan tahun 2015 lalu, lokasi ini pernah menggelar kejuaraan nasional arung jeram.
Sejak saat itu hingga sebelum pandemi Covid-19, banyak wisatawan dalam dan luar negeri berkunjung, namun dalam dua tahun terakhir menurun drastis.
"Saat pandemi ini memang tingkat kunjungan ke lokasi ini menurun drastis. Kita hanya mengharapkan lokal saja yang datang itupun di saat weekend," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Joni mengakui akses jalan sepanjang 1 km sebelum tiba di lokasi ini masih tanah bebatuan belum beraspal mulus, karena mungkin daerah atau jalan perkebunan ini dibangun oleh pusat yakni Kementerian PUPR dengan bendungan Namu Sira-siranya.
"Prospek wisata di lokasi ini cukup menjanjikan. Hendaknya pemerintah daerah dan pusat berkolaborasi membangun infrastruktur memadai di kawasan ini," pungkas Joni.
(akb/tribun-medan.com)