News Video

Gerald Piter Runtuthmas Bongkar Kejanggalan KLB Partai Demokrat hingga Minta Maaf ke AHY

Peserta KLB Partai Demokrat Gerald Piter Runtuthomas membongkar kejanggalan kongres di Deliserdang yang digagas Jhoni Allen Marbun dkk

Merasa bersalah, Gerald pun menyampaikan permohonan maaf kepada ketua DPC, ketua DPD, dan AHY karena telah mengikuti KLB dengan iming-iming uang tersebut.

2. Voting kilat terpilihnya Moeldoko

Lebih lanjut Gerald mengungkapkan soal indikasi voting cepat dalam memilih Moeldoko.

Hal ini yang dianggap janggal olehnya manakala pemilihan dilakukan dengan cara voting berdiri dan pimpinan sidang KLB Jhoni Allen Marbun tiba-tiba saja mengetuk palu tanda terpilihnya Moeldoko telah terpilih.

"Yang menjadi rancu dalam proses KLB ini yaitu pemilihan ketua umum. Pemilihan ketua umum dalam proses KLB ini, secara voting. Ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan untuk menjadi Ketum, para peserta berteriak Pak Moeldoko. Ditanya lagi, siapa yang bisa menjadi calon ketua umum, para peserta juga berteriak Pak Marzuki Alie," ucap Gerald.

Gerald menceritakan, Jhoni Allen saat itu berteriak ke para peserta KLB dan menanyakan siapa yang mendukung Moeldoko untuk menjadi ketua umum.

"Semua berdiri, angkat tangan ke atas. Ya, kita pilih Pak Moeldoko," ujar Gerald menirukan suara Jhoni Allen kala itu.

Ia melanjutkan, Jhoni Allen kemudian bertanya kepada para peserta yang memilih Marzuki Alie sebagai ketua umum.

Para peserta pendukung Marzuki Alie pun lantas langsung berdiri dan mengangkat tangan menandakan dukungannya.

"Tiba-tiba, Pak Jhoni Allen langsung mengetuk palu, bahwa yang terpilih Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa ini adalah Pak Moeldoko. Yang sementara Pak Moeldoko ini tidak ada di tempat musyawarah, tidak ada di tempat KLB. Hanya ada Pak Marzuki Alie, tetapi sudah ditetapkan sebagai ketua," jelas Gerald.

Atas dasar voting kilat itu, ia menyimpulkan ada kejanggalan dalam pola pemilihan ketua umum. 

3. KTA khusus untuk Moeldoko

Menurut Gerald, Moeldoko masuk menjadi anggota Demokrat saat KLB berlangsung. Hal itu baru diketahuinya ketika Jhoni Allen membacakan tata tertib KLB.

Sepengetahuan dia, Moeldoko menjadi anggota Demokrat dengan nomor khusus yang diberikan oleh kubu kontra-AHY. 

"Ada di pasal 20 poin 5, anggota dan kader Demokrat yang dibuktikan dengan kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrat dan atau kader yang baru masuk melalui KLB ini maka yang bersangkutan ditetapkan telah memiliki KTA Partai Demokrat dengan nomor khusus atau spesial," tuturnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved