News Video

Nazaruddin Donatur di KLB Partai Demokrat, Berikan Rp 5 Juta ke Peserta Kongres yang Hadir

Merasa ditipu, mantan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas menyesal mengikuti KLB Partai Demokrat di Deliserdang

Gerald menceritakan, Jhoni Allen saat itu berteriak ke para peserta KLB dan menanyakan siapa yang mendukung Moeldoko untuk menjadi ketua umum.

"Semua berdiri, angkat tangan ke atas. Ya, kita pilih Pak Moeldoko," ujar Gerald menirukan suara Jhoni Allen kala itu.

Ia melanjutkan, Jhoni Allen kemudian bertanya kepada para peserta yang memilih Marzuki Alie sebagai ketua umum.

Para peserta pendukung Marzuki Alie pun lantas langsung berdiri dan mengangkat tangan menandakan dukungannya.

"Tiba-tiba, Pak Jhoni Allen langsung mengetuk palu, bahwa yang terpilih Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa ini adalah Pak Moeldoko. Yang sementara Pak Moeldoko ini tidak ada di tempat musyawarah, tidak ada di tempat KLB. Hanya ada Pak Marzuki Alie, tetapi sudah ditetapkan sebagai ketua," jelas Gerald.

Atas dasar voting kilat itu, ia menyimpulkan ada kejanggalan dalam pola pemilihan ketua umum. 

KTA khusus untuk Moeldoko

Menurut Gerald, Moeldoko masuk menjadi anggota Demokrat saat KLB berlangsung. Hal itu baru diketahuinya ketika Jhoni Allen membacakan tata tertib KLB.

Sepengetahuan dia, Moeldoko menjadi anggota Demokrat dengan nomor khusus yang diberikan oleh kubu kontra-AHY. 

"Ada di pasal 20 poin 5, anggota dan kader Demokrat yang dibuktikan dengan kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrat dan atau kader yang baru masuk melalui KLB ini maka yang bersangkutan ditetapkan telah memiliki KTA Partai Demokrat dengan nomor khusus atau spesial," tuturnya.

Usai pembacaan tata tertib, Gerald mempertanyakan mengapa Moeldoko baru ditetapkan menjadi anggota saat KLB berlangsung.

Kemudian ia bertanya-tanya siapa yang menandatangani KTA milik Moeldoko. Sebab, kata dia, KTA akan sah apabila ditandatangani oleh ketua umum.

"Kan harus ditandatangani Ketua Umum. Kebetulan saya punya KTA juga yang ditandatangani oleh Ketua Umum waktu itu masih Pak SBY. Ini contohnya saya kasih lihat ya. Jadi KTA ini, ini KTA saya, ini ada Ketua Umum dengan Sekjen, Pak Hinca waktu itu," ujarnya.

Kekecewaan AHY

Sementara itu, AHY menyatakan terhadap Moeldoko karena terlibat dalam upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved