Warga Digegerkan Suara Aneh dari Kotak Pengiriman,Terkejut saat Dibuka, Ada Kisah Haru di Baliknya
Masyarakat digegerkan dengan suara aneh yang berasal dari kotak peti pengiriman barang.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com – Masyarakat digegerkan dengan suara aneh yang berasal dari kotak peti pengiriman barang.
Bagaimana tidak, masyarakat sekitar mendengar suara teriakan dan tangisan anak kecil dari dalam kotak pengiriman barang tersebut.
Saat dibuka, para penduduk kaget melihat isi dari kotak tersebut.
Pada tanggal 1 Maret, Kantor Polisi Jalan Daode di Distrik Hoe Am, Kota Jinan, Provinsi Shandong, China, menerima kabar dari beberapa penduduk.
Mereka mengatakan ada teriakan yang berasal dari kotak kargo.
Karena pemilik kendaraan roda tiga itu tidak ada, maka warga meminta bantuan polisi.
Penduduk sekitar curiga, apakah tangisan ini berasal dari alat perekam atau tangisan yang sebenarnya dari seorang anak yang ditangkap sebagai korban perdagangan manusia.

Karena khawatir tapi tidak bisa membukanya, warga terpaksa memanggil polisi untuk menanganinya.
Setelah polisi datang, mereka memastikan mobil tersebut adalah kendaraan perusahaan kurir.
Namun pengirim yang memiliki mobil tersebut tidak ada, sehingga polisi memintanya untuk bergegas ke lokasi kejadian.
Setelah pengirim muncul, dia mengkonfirmasi bahwa itu adalah mobilnya.
Polisi memintanya segera membuka bagasi, dan pada saat yang sama memintanya menjelaskan tangisan yang datang dari mobilnya.
Saat dibuka, semua orang terkejut melihat ke dalam.
Seorang anak yang baru berusia sekitar 2-3 tahun terperangkap di dalam.
Namun cerita di balik tindakan ini membuat banyak orang merasa kasihan kepada pemilik kendaraan itu.
Ternyata, anak ini adalah anak dari saudara laki-laki pengirim barang.
Dia dan istrinya sama-sama bekerja sebagai pengirim barang.
Keluarga ini memiliki dua anak, tetapi karena mereka tidak dapat mengambil cuti untuk menjaga anaknya, masing-masing harus membawa satu anak untuk bekerja.
Karena sifat pekerjaannya untuk harus berpergian ke banyak tempat dan membawa banyak barang, pengirim ini harus mengunci anaknya di kotak kargo belakang.
Cara ini untuk menghindari anak berlarian sehingga menyebabkan bahaya.

Saat itu pengirim ini baru saja memarkirkan mobilnya untuk mengantarkan barang ke pelanggan.
Anak itu tidak bisa mendengar suara ayahnya sehingga takut dan menangis.
Tanpa diduga, masyarakat sekitar mendengarnya, mengira ini kasus penculikan atau perdagangan manusia. Karena itu mereka menelepon polisi.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, polisi meminta pihak pengirim untuk lebih berhati-hati dalam menjaga anak.
Serta mengatur kerja dan keluarga dengan baik, karena keselamatan anak adalah prioritas terpenting.
Kisah di atas juga menyebabkan banyak opini yang beragam di jejaring sosial tiongkok.
Beberapa orang merasa simpati dan kasihan atas situasi sulit si pengirim.
Pada saat yang sama memahami perasaan orangtua yang berkorban untuk anak-anak mereka.
Selain itu, beberapa yang lain percaya bahwa mengurung anak di ruang kecil yang sempit dan gelap akan menyebabkan ketakutan psikologis.
Jika cuaca panas hal ini bahkan bisa membahayakan hidupnya.
(yui/tribun-medan.com)