Kim Jong Un Makin Menggila, 4 Warga Korut Dieksekusi Mati di Depan Warga Gegara Sebar Film Drakor
Keempat warga itu diekesekusi dengan keji. Di depan umum di Kota Pyongyang, ibu kota Korea Utara.
Pasutri ini satu diantara yang bekerja sebagai pembuat rokok palsu.
Mereka membeli bahan baku dari pabrik rokok setempat dan mengimpor kertas rokok dari perbatasan Sino-Korea Utara.
Kemasan rokok palsu itu mirip aslinya, namun harganya setengah dari yang asli.
Sejak Agustus tahun lalu, pasangan itu menarik perhatian warga setempat karena membeli rumah orang lain untuk memperluas tempat tinggal mereka.
Pasangan ini juga membuat pabrik mini yang lengkap dengan peralatan produksi di dekat rumah mereka dengan 30 hingga 40 orang karyawan.

Namun tetangga pasutri itu curiga lantaran keduanya mendadak kaya, padahal keuntungan produksi rokok palsu tidak terlalu besar.
Selain itu, tetangga juga merasa aneh karena mereka menambahkan kotak ekstra saat mengirim rokok-rokok tersebut.
Pada Januari lalu, karyawan pabrik rokok memeriksa salah satu kotak itu.
Mereka menemukan banyak kartu SD berisi konten-konten Korea Selatan di bawah dua bungkus rokok di dalam kotaknya.
Pasutri itu langsung dilaporkan ke Kementerian Keamanan Negara.
"Kasus pasutri itu dikirim dari Kementerian Keamanan Negara ke pusat komando Pyongyang, dan kemudian dua karyawan berusia 30-an yang dibayar oleh pasangan itu untuk menyalin kartu SD ditangkap," kata sumber ini.
Pihak berwenang dilaporkan menemukan sejumlah besar kartu SD buatan China di rumah pasangan itu.
Aparat menanyakan asal muasal kartu SD itu, namun pasutri tersebut mengaku dua kali menerima kotak berisi beberapa USB saat mengimpor kertas rokok dan tidak tahu siapa yang menempatkannya di dalam kotak.
Baca juga: Lagu Baru Nissa Sabyan, Ririe Bertahan dengan Rasa Sakit, Adik Ayus: di Mana Hati Nurani Kalian?

Pasangan itu mengaku ada video yang belum pernah mereka lihat sebelumnya di USB itu dan percaya bahwa menjual video tersebut akan menghasilkan uang.
Mereka kemudian menempatkan video tersebut pada kartu SD dan menjualnya di Pasar Hadong dan menemukan bahwa video tersebut populer hingga akhirnya mendistribusikan ke seluruh negeri.