TRIBUNWIKI
Mardoton, Festival Unik Era Kebangkitan 'Pandaram' di Danau Toba Secara Kearifan Lokal
Melihat keresahaan ini, segenap Komunitas Anak Tao (Komunitas Pemuda Krearif Toba) berberinisiatif mengembalikan kejayaan "Pandaram" masa lalu.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Nelayan Tradisional Kawasan Danau Toba dalam kurun waktu 15 tahun belakangan, kian terpuruk.
Ketidakseimbangan ekosistem Danau Toba saat ini menjadi pemicu minimnya jumlah tangkapan ikan Nelayan, termasuk kontribusi limbah domestik.
Nelayan-nelayan yang dikenal dengan istilah lokal Kawasan Toba, "Pandaram, Martoba, Panggobuk, Paddabu", sudah jauh dari cerita-cerita indah masa lalu.
Kehidupan yang dirasakan nelayan Kawasan saat ini, tidak semanis keindahan Danau Toba.
Kenangan menangkap ikan berkeranjang-keranjang pada masa lalu, tinggal cerita.
Melihat keresahaan ini, segenap Komunitas Anak Tao (Komunitas Pemuda Krearif Toba) berberinisiatif mengembalikan kejayaan "Pandaram" masa lalu.
Febry Tua Siallagan perwakilan Komunitas Anak Tao, selaku penggagas festival tersebut mengatakan, melalui festival yang diselenggarakan, Sabtu (13/3/2021).
Mereka hadir bersama para Nelayan Tradisional dalam Festival Edukasi "Mardoton" di Pulau Samosir.
Mardoton diartikan, bertangkap ikan memakai jaring secara tradisional.
Dalam Festival ini, kata Febry, mereka mengajak semua pihak menjaga Ekosistem Danau Toba yang berkelanjutan.
Mengenal Pultak-pultak, Tanaman yang Miliki Banyak Manfaat Untuk Kesehatan |
![]() |
---|
Mangasi Tua Purba, Mantan Ketua KPU Siantar, Berorganisasi Sejak di Bangku Perkuliahan |
![]() |
---|
4 Masjid di Sumut Ini Miliki Desain yang Padukan Arsitektur Eropa dan Timur Tengah |
![]() |
---|
Thasya Selivya Valentine, Atlet Senam Ritmik, Sempat Tak Ingin Jadi Atlet karena Hal Ini |
![]() |
---|
Kisah Di Balik Kertas Replika Dibakar Saat Upacara Cheng Beng |
![]() |
---|