Sampah Menggunung di Lorong Rahayu Seberang, Jalan Rumah Potong Hewan Medan Deli
Bertahun-tahun sampah yang menggunung jadi pemandangan sehari-hari di gang kecil Rahayu Seberang, Jalan Rumah Potong Hewan Kelurahan Mabar,
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bertahun-tahun sampah yang menggunung jadi pemandangan sehari-hari di gang kecil Rahayu Seberang, Jalan Rumah Potong Hewan Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.
Hingga kini, kawasan tepat di samping jalan tol tersebut tampak dipenuhi sampah.
Sampah yang mengular ini tampak sepanjang 20 meter di samping kawasan tanah kosong dan persawahan.
Tampak beberapa pengepul memungut sampah untuk dijual kembali.
Seorang warga, Yani mengatakan sudah lebih bertahun-tahun lamanya sampah tersebut menumpuk dan belum ada tindakan dari pemerintah setempat.
"Itu sudah jadi tempat rutin orang buang sampah. Mereka enggak mau bayar 15 ribu per bulan. Jadi buang sampahnya ke situ. Makanya itu banyak kali sampah sampai menggunung," ujarnya kepada tribun-medan.com, Minggu (14/3/2021).
Ia mengatakan, jika warga yang membuang sampah bukanlah warga berada di sekitar rumahnya. Namun warga dari lingkungan lain yang tidak ingin membayar iuran sampah.
"Yang buang bukan orang sini, tapi orang lorong sana. Pokoknya entah dari mana saja lah mereka. Nanti sampahnya dimasukkan plastik terus dibuang ke situ," kata dia.
Diketahui, wilayah ini juga merupakan kawasan yang kerap dilanda banjir saat hujan deras turun.
Banjir biasanya setinggi betis orang dewasa atau lebih. Berdasarkan keterangan warga, banjir juga terjadi akibat drainase di Jalan Rumah Potong Hewan banyak tumpukan sampah.
"Sampahnya itu mengalir sampai ke ujung parit. Hasilnya jadi tersumbat. Makanya sering banjir. Kebanyakan masih cuek dan enggak mau buang sampah di tempat sampah," kata Rina, warga lainnya.
Rina juga mengatakan bahwa sampah tersebut merupakan sampah warga sekitar dan juga oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kalau jalan itu gak ada namanya, orang sering bilang itu jalan Rahayu Seberang. Sampahnya ini dari warga yang buang sampah sembarangan lah, ini kan tanah kosong. Kami juga enggak tahu itu tanah siapa," katanya.
Warga lainnya, Salimin mengatakan ada sekitar lima tumpukan sampah di sepanjang jalan kecil tersebut. Ia juga mengaku rutin membakar sampah tersebut.
"Kami enggak tahu memang itu tanah siapa. Tapi kan kalau enggak dibakar itu tumpukan bisa menggunung. Makanya ya kami aja itu tiap hari bakar sampahnya. Karena bau kalau menumpuk begitu," ungkapnya.